Redelong | Lintas Gayo– Dokter spesialis yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute, Kabupaten Bener Meriah, melakukan aksi mogok kerja, gara-gara hasil rapat terkait dalam menentukan pembagian dana remunerasi (jasa medis dan non medis-Red), yang menjadi hak para dokter spesialis, tidak diindahkan (cuek) oleh Direktur RSUD Muyang Kute Dr. Aliyin.
Demikian hal tersebut di atas disampaikan oleh Komite Spesialis RSUD Muyang Kute Dr. Sri Tabah SpAN, Senin (8/6) dan menambahkan ”,tuntutan yang utama adalah masalah dana remunerasi yang dikelola oleh BPJS, kemudian juga terkait dengan tunjangan dari pemda (TC) untuk dokter spesialis THT yang hingga saat ini tidak diurus oleh Direktur RSUD Muyang Kute,” jelasnya.
“Adanya pembagian dana jasa kepada pihak-pihak yang telah melakukan pelayanan, sudah selesai kami bicarakan dalam rapat, namun direktur tidak mengindahkan hasil rapat tersebut, ahirnya semua terbengkalai. Akibatnya, pada penyalurannya yang terganjal dan kami juga mogok untuk bekerja. Karena kami dianggap tidak ada oleh direktur,” ungkap Dr. Sri Tabah.
Kemudian dia juga merincikan, pada BPJS tidak ada hitungan dokter mendapat sekian, perawat sekian. Jadi BPJS membagi dalam satu kesatuan. Dan itu juga yang dihitung, berapa sih pantasnya buat dokter, perawat, administrasi dan lainnya.
“Saat merapatkan pembagian dana tersebut, semua sudah clear/tidak ada masalah. Tetapi, Direktur tidak mau hadir pada rapat itu, dan hasil rapat yang sudah kami setujukan juga tidak diindahkannya,” ujar Dr.Sri Tabah.
Doktres spesialis ini juga mengatakan, aksi mogok mereka tidak menelantarkan pasien. “Tentu aksi kami ini, tidak merugikan pasien, karena jika ada pasien yang akan dioperasi kami rujuk ke RSUD Datu Beru Takengon. Karena itu, saya dan kawan-kawan memohon maaf kepada para pasien. Namun, aksi kami ini bertujuan untuk membenahi dan memperbaiki sistem manajemen di RSUD Muyang Kute, sehingga pelayanan semakin baik dan tidak ada yang dirugikan,” ditambahkan Dr. Sri Tabah.
Direktur RSUD Muyang Kute Dr. Aliyin saat dikonfirmasi menyatakan, bahwa tidak ada gejolak apapun di rumah sakit, yang dia pimpin.” Ada beberapa dokter spesialis yang ijin libur karena ada acara penting dengan keluarga mereka. Besok lah kita cerita, saya masih diluar kota,” ujar Aliyin menutup-nutupi adanya mogok kerja oleh dokter spesialis di sana.
Di RSUD Muyang Kute, dokter spesialis yang bertugas di sana mencapai tujuh orang, mereka melakukan mogok kerja sudah beberapa hari, bahkan ada yang tidak datang ke rumah sakit. Mereka menanti keputusan dan kebijakan direktur yang selama ini dianggap kurang bijak.(b33/ Harian Waspada edisi Selasa 08 06 2015)