Takengen | Lintas Gayo- DPRK Aceh Tengah kembali lambat dalam menetapkan anggaran. Dampaknya rakyat menjadi korban. Dinas-dinas yang melayani kebutuhan publik tidak mampu berbuat banyak. Terpaksa kebutuhan publik ditunda pelaksanaanya.
“Pak apa udah siap KTP saya,” sebut salah seorang masyarakat yang datang ke Kantor Mobduk. “ Maaf belum ada tinta, KTPnya belum siap,” sebut petugas di Kantor Mobduk Aceh Tengah, yang melayani kebutuhan masyarakat.
warga ini mengakui dirinya sudah sering bolak balik kantor Mobduk Aceh Tengah untuk mendapatkan KTP. Bahkan prosesnya sudah dua bulan lebih namun belum juga selesai.
“Mengapa belum siap, kenapa dawatnya tidak dibeli?” tanya Wartawan kepada Muzakarah, salah satu Kasi di Mobduk yang menangani persoalan KTP. “ Bagaimana kami mau membeli dawat yang harganya agak mahal, sementara dana tidak ada. DPRK belum ketok palu,” sebutnya.
Keterlambatan DPRK Aceh Tengah dalam menetapkan anggaran bukan hanya kali ini saja, sudah sering DPRK di sana lambat dalam menyelesaikan tugasnya. Bahkan DPRK sempat terkena finalti dengan penundaan gaji selama 6 bulan, karena DPRK diributkan dengan perebutan pimpinan dewan, sehingga anggaran lambat disahkan.
Keterlambatan dewan dalam menyelesaikan tugasnya, berdampak kepada rakyat yang membutuhkan pelayanan. Banyak kegiatan yang tertunda, karena dewan lebih disibukkan dengan kegiatan lainya, bukan mengutamakan kepentingan rakyat. Apalagi kini pimpinan DPRK Aceh Tengah hanya sendiri dikendalikan oleh Zulkarnain.
Zulkarnain menjadi ketua tunggal, setelah ditinggalkan Muhsin Hasan dan Anda Suhada yang ikut bertarung dalam Pilkada. Namun Zulkarnain sulit dihubungi media untuk menanyakan persoalan penetapan anggaran ini. “ Pak Zul Ke Jakarta ada kegiatan partai,” sebut salah seorang staf di dewan.
“Menurut agenda, Selasa tanggal 8 November ini akan diadakan Banmus, kemudian dilanjutkan dengan sidang anggaran. Kita doakan sidang anggaran ini cepat tuntas dan dapat dilanjutkan dengan sidang lainya,” sebut Tawar SE, Sekwan Aceh Tengah ketika diminta keteranganya. (LG 001)