Redelong| lintasgayo.com – Banjir Bandang juga menimpa 2 kecamatan di Bener Meriah. Banjir Bandang yang membawa bongkahan kayu tersebut mengakibatkan 2 jembatan penghubung antar desa putus pada Rabu (13/05/20).
Jembatan kampung Cemparam Pakat Jeroh tersebut yang mengubungkan 13 Kampung dalam wilayah Kecamatan Mesidah ini sempat memacetkan arus lalulintas, dikarenakan separuh badan jalan jembatan tidak bisa di lalui kendaraan roda empat.
Sempat macet 4 jam dari dua arah dan akses jalan lumpuh, warga masyarakat bahu membahu membersikah kayu dan tanah akibat banjir tersebut dan kini jalan di jembatan tersebut hanya bisa di lalui kendaraan roda dua saja.
Reje kampung Cemparam Pakat Jeroh, Abd. Muthalib 45 tahun, dan pihaknya besok bersama warga masyarakat akan melanjutkan dan bergotong royong bersama warga untuk membersihkan sampah akibat kejadian banjir bandang tersebut.
Kemudian banjir bandang ini juga sempat menghantam rumah warga oleh material lumpur dicampur dengan balok kayu dan bebatuan,
Kemudian musibah banjir bandang ini hanyut dari atas dan masuk ke dalam rumah warga.
Dampak dari kejadian ini rumah yang terimbas milik dari sdr. Efendi 37 tahun (Kepala Keluarga), Lambok Br. Samosir 37 (Istri) Siska Anggraini 9 tahun (Anak) dan Alzaki Raditya 3 (Anak).
Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa namun kerugian material lahan perkebunan warga mencapai puluhan hektar akibat terseret arus deras lumpur dicampur dengan balok kayu dan bebatuan.
Sementara pada hari yang sama, jembatan penghubung dari Kampung Wih Tenang Toa menuju Kampung Bakongan juga terputus akibat terseret derasnya aliran sungai menghantamnya jembatan itu.
Kepala Kampung Wih Tenang Toa, Bedel, mengatakan terkait kejadian Putus dan Ambruknya jembatan penghubung antara kampung Wih Tenang Toa menuju kampung Bakongan Kecamatan Permata saat ini tidak dapat dilalui lagi akibat terputus akibat terbawa arus sungai.
Lebih lanjut lagi Bedel menerangkan tentang kronologis kejadian, menurutnya sekira pukul 15.40 wib diseputaran wilayah Wih Tenang Toa terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang, sehingga mengakibatkan debit air sungai naim dan meluap.
Dampak dari meluapnya air sungai tersebut menghantam jembatan sehingga putus dan hanyut semua. Untuk saat sekarang akses jalan ke Dusun Bakongan dengan Kampung Induk Wih Tenang Toa terisolir tidak dapat lagi dilalui. Jelasnya.
“Jembatan penghubung itu memiliki panjang kurang lebih sekitar 5 meter, terputus tidak bisa dilalui baik kendaraan roda 2 maupun roda 4 maupun jalan kaki,” kata Bedel.
Dalam hal ini pihak aparat kampung Wih Tenang Toa sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Camat, Koramil dan ke Polsek Permata serta meminta bantuan ke pihak BPBD Bener Meriah.
Sementara kebun masyarakat yang terletak di dusun Bakongan sekitar atau kurang lebih 25 hektar terkena kikisan daripada aliran sungai serta tanah dari gunung, lokasi tersebut belum bisa ditembus dikarenakan jembatan putus. (Putra Mandala)