Redelong | Lintasgayo.com – Asisten II Bener Meriah Abdul Muis, SE, MT hadiri sekaligus sebagai menanggapi dalam kegiatan konsolidasi perempuan penjaga sumber daya alam di Kampung Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah yang diikuti oleh puluhan peserta. Selasa 17/11/2020.
Terkait dengan kegiatan tersebut Abdul Muis, SE, MT menanggapi apa yang disampaikan oleh para narasumber baik tentang perempuan penjaga sumber daya alam yang ada di Damaran Baru ini. Kata Abdul Muis.
“Hal ini menuju hutan lestari adil dan setara maupun suara perempuan penjaga sumber daya alam, perempuan dan wilayah kelola, perempuan dan ekonomi hijau,” mendapat tanggapan yang sangat positif dari Asisten II Abdul Muis.
Kemudian dalam tanggapannya, kita semua paham dan setuju bahwa perempuan dan alam adalah dua entitas yang saling berkaitan dan sangat sulit untuk dipisahkan, apa yang ada di alam, tanah, air dan udara ini adalah satu kesatuan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan perempuan. Sebut Abdul Muis.
“Seperti kita ketahui dataran tinggi Tanoh Gayo, yang meliputi Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues oleh Allah, SWT dianugerahi potensi alam yang sangat melimpah, ini bukan isapan jempol belaka,” lanjutnya.
Kenapa kami katakan begitu. Berdasarkan SK Menteri LHK-RI dengan No. 103/MenLHK-II/2015. dengan luas kawasan hutan lindung mencapai 464.326 Hejtar, jika kita konversikan ini kurang lebih 6.500 lebih lapangan sepak bola, menurut data dari ketiga Kabupaten yang ada di dataran tinggi Tanoh Gayo ini mempunyai luas hutan produksi 152.545 Hektar. jelasnya.
Lebih lanjut Abdul Muis, juga menyampaikan, pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan juga sangat berterimakasih kepada, para peserta, para narasumber dan yang paling utama kepada Hutan Alam dan Lingkungan Aceh, yang sudah menginisiasi kegiatan yang sarat dan penuh makna ini.Timpalnya.
“Ini adalah gerakan inisiastif dari kelompok perempuan yang peduli terhadap lingkungan, alam dan hutan dengan sasaran utamanya dalah untuk penyelamatan kelestarian sumber daya alam, ini mereka jalani tanpa pamrih dan bahkan sering luput dari perhatian apalagi apresiasi,” ungkapnya.
Dalam hal ini Asisten II Sekdakab Bener Meriah itu, dengan diselenggarakannya kegiatan seperti ini, tentu ini akan membangun ruang dialog antara perempuan penjaga sumber daya alam dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum dana para pengambil kebijakan lainnya untuk saling memperkuat kebijakan untuk menjamin keberlangsungan pengelolaan sumber daya alam yang adil dan setara khususnya di wilayah dataran Tinggi Tanoh Gayo ini. Harapanya.
“Dengan adanya konsolidasi perempuan penjaga sumber daya alam diharapkan akan terbangun forum refleksi dan berbagi pengalaman antar perempuan dalam mempertahankan wilayah kelola atas sumber daya alam di dataran Tinggi Tanoh Gayo,”
Pertemuan ini hendaknya dapat menjadi forum berbagi capaian hasil perjuangan perempuan sekaligus mendikusikan hambatan, peluang dan tantangan yang dihadapi kedepannya. Pesan Asisten II.
Diakhir tanggapannya Asisten II mengajak semua perempuan khusunya di Gayo untuk bisa berperan aktif menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam. Saya mengajak para perempuan khususnya yang berada didataran Tinggi Tanoh Gayo untuk bisa berperan aktif dalam menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam.
Terutama di Kabupaten Bener Meriah ini yang boleh dikatakan sebagai jantung dan paru-paru Aceh.
Sehingga para perempuan dapat berperan aktif untuk melakukan berbagai hal sesuai dengan bidangnya masing-masing terutama terkait pada pemangku kebijakan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam yang ada di daerah kita masing-masing, apalagi dengan motto yang sangat pantastis yaitu.
“Suara Perempuan Untuk Senyum Generasi Hijau, kegiatan ini yang direncqmanakan selama 3 hari, dari tanggal 15 – 17 Nopember 2020. Tutup Abdul Muis.
Kagiatan tersebut ikuti dihadiri oleh KPH II atau yang mewakili, MAG Bener Meriah, Disperindag, dengan moderator Evizahayati, dengan fasilitator Yusdarita, Sumini, Dwihandayani, Evizahaya.(Putra Mandala)
Comments are closed.