Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dapat dipelajari oleh siapapun dan juga dapat digunakan di negara manapun.
Jauh dari pusat kota bukan berarti tidak mungkin untuk bisa lancar berbahasa Inggris, setiap orang punya kesempatan untuk mempelajari Bahasa internasional ini. Tidaklah asing, bermunculan tempat khursus untuk belajar bahasa Inggris.
Seperti yang dilakukan oleh Iqbal Adi Saputra,21, buah hati pasangan Suyetno dengan Zulaini mendirikan tempat kursus untuk belajar bahasa Inggris di kampung Atu lintang, kecamatan Atu lintang, kabupaten Aceh tengah.
Iqbal ketika ditemui mengatakan, bahwa dia mendirikan tempat kursus ini termotivasi ketika dia pergi ke pesantren yang ada di Jawa. Di sana dia melihat banyak orang-orang yang bisa berbahasa Inggris. Karena itulah dia berinisiatif untuk mendirikan sebuah tempat kursus. sebut Iqbal, ketika di temua di Atu lintang, dalam pekan ini.
Selain itu dia juga ingin membantu bagi para mahasiswa yang kurang memahami dalam berbahasa Inggris, serta ingin menciptakan masyarakat yang dapat berbahasa Inggris.
Seiring dengan berjalannya waktu, kini murid yang belajar di tempat kursus di Atu Lintang ini sudah ada 7 orang.
Iqbal mengatakan bahwa sebelum dia mendirikan tempat kursus ini dia sudah terlebih dahulu belajar selama setahun di beberapa tempat yang ada di Jawa Timur, diantara yaitu Smart, Oxford, dan juga Flip, yang berada di Tulung Rejo, kecamatan Pare, kabupaten Kediri.
Iqbal sendiri sudah mendapatkan sertifikat dari tempat dimana dia menempuh pendidikan. Tempat kursus ini berada di lokasi perpustakaan milik kampung Atu lintang yang telah diberikan ijin oleh pembimbing perpustakaan tersebut.
“Tempat kursus ini baru berdiri kurang lebih selama 7 bulan dengan murid awal 2 orang,” sebut qbal kepada media disela-sela mengajar.
Tempat kursus ini dibuka untuk siapa saja yang ingin bergabung, baik itu para siswa, maupun mahasiswa, bahkan para masyarakat yang ingin bisa berbahasa Inggris. Jelas Iqbal
Sistem belajar yang santai dan tenang membuat murid-murid lebih mudah untuk memahami pelajaran yang diberikan. Disini belajarnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu khusus belajar berbicara Inggris, dan juga TOEFl untuk mahasiswa,”jelas Iqbal.
Kursus berbahasa Inggris itu dengan system 15 kali pertemuan dalam 1 bulan, biayanya juga dapat terjangkau, hanya sebesar Rp 50.000.
Sedangkan untuk kursus TOEFL dengan 20 kali pertemuan dalam sebulan dikenakan biaya sebesar Rp 150.000 yang digunakan untuk membeli keperluan pembelajaran.
Iqbal sendiri memiliki harapan bagi orang-orang yang mengikuti kursus, nantinya juga dapat menciptakan tempat kursus sendiri, sehingga nantinya banyak masyarakat yang dapat berbahasa Inggris.
Salah seorang murid kursus ini, Anisatun Rohmah, mahasiswi yang mengikuti kursus bahasa Inggris menjelaskan bahwa dia ikut kursus bahasa Inggris ini untuk persiapan mengikuti tes TOEFL di universitas tempat dia belajar.
“Proses pembelajaran yang santai, menjadikan lebih mudah untuk memahami pelajaran yang diberikan,” ujar Anis.
Iqbal serius mendidik mereka yang mau belajar berbahasa Inggris. Semoga di Atu Lintang, sebuah kecamatan di Aceh Tengah akan lahir sejumlah generasi bangsa yang mampu berbahasa Ingris. ****Alif Mujtaba, santrii Dayah Nurul Huda, Atu Lintang.
Comments are closed.