Kecewa Harga Tembakau Rp.1000 Muncullah SWY Gayo Cigar

Takengon | lintasgayo.com – Pak guru Sri Waluyo kecewa berat. Harga tembakau Havana miliknya, hanya dibeli rp.1000,-.

Jangankan untung. Balik modal saja tidak. Kekecewaan itu membuat otak pak guru, berputar keras.

Intelektualnya tersakiti. Mulailah kepala SMK 5 Asir Asir ini menyiasati keadaan . Berpikir agar harga tembakau tidak mengikuti pasar.

Tapi berharga lebih dibanding harga pasar. Caranya, yaesti diolah. Tak lagi menjual bahan mentah, daun tembakau basah.

Mulailah pak guru Sri Waluyo berpikir untuk dijadikan cerutu. Tapi tak bisa. Karena tidak punya pengalaman olah tembakau.

Belajarlah pak guru hingga ke negara Kuba. Tempat dimana cerutu kelas dunia dihasilkan. Caranya, beselancar di dunia Maya.

Melihat langsung proses bagaimana cerutu Kuba dibuat. Selain itu, membaca jurnal, skripsi dan thesis.

10 bulan kemudian, muncullah cerutu bermerek SWY Gayo Cigar. 10 bulan bukanlah waktu yang singkat bagi guru matematika yang jago menulis sastra ini.

Perpaduan ilmu pasti dan sosial. Matematis sastrawi. Selama hampir setahuan, pak guru alumni UGM ini telah melakukan berbagai eksprimen dan diskusi.

Rumahnya di komplek Pertanian Paya Tumpi jadi tempat praktek atau ruang kerjanya membuat cerutu, sepulang mengajar.

SWY Gayo Cigar juga terus dipromosikan Sri Waluyo di daerah , provinsi dan Nasional. Hasilnya, tak.mengecewakan. pak guru Sri Waluyo kini lebih dikenal sebagai pembuat cerutu.

Guna dapat dipasarkan secara nasional, ijin dan cukainya telah resmi keluar. Maka, di bulan November nanti, akan dilaunching resmi oleh Mulyadi.

Mulyadi adalah Kepala Dusun, dimana Sri Waluyo tinggal. ” Nanti, Tanggal 11.11.2021,.pak Kadus akan menempelkan cukai di cerutu buatan saya. Sejak itu, resmilah beredar SWY Gayo Cigar di Indonesia”,papar Sri.

Kenapa pak Kadus yang meresmikan, kataku bertanya. “Kenapa tidak. Bukankah pak Kadus,Raja kita di Dusun . Bagi saya itu sudah cukup”tegas pak guru.

Setelah resmi mengurus cukainya. Sri Waluyo akan menjual cerutu miliknya dengan harga, Rp.15 ribu, 18 ribu, 30 ribu isi dua.Hingga rp.50 ribu.

Selain cerutu dalam bungkus standar, seperti bungkus rokok umumnya. Sri Waluyo juga menyiapkan kemasan cerutu dalam tempat khusus.

Kemasan tersebut dibuat ekslusif berbahan kayu Mindi. Ada kemasan satu batang cerutu dalam satu tempat. Dalam kotak persegi berisi 10 cerutu.

Harganya, bervariasi. Dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Konsumennya juga bukan kaleng kaleng.

Pejabat daerah, provinsi, militer ,.polisi, pengacara Hingga setingkat menteri.

Pulang mengajar, pak guru mengolah cerutu miliknya di rumah. Rumah tersebut disulap jadi workshop.

Sri Waluyo, adalah guru yang multi talenta. Tak pernah bisa diam dan selalu mencari hal baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (Win Ruhdi Bathin/LG010)

 

Comments are closed.