Redelong | Lintasgayo.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah menggelar pelatihan tentang Sistem Informasi Tuber Culosis (SITB) kepada Tenaga kesehatan (Nakes) di 13 Puskesmas yang berada dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute selama 2 (dua) hari, Kamis dan Jum’at (8 – 9 September 2022) disalah satu hotel di Tekangon, Kabupaten Aceh Tengah.
Kegiatan Pelatihan SITB tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Abdul Muis dan dihadiri oleh Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Rina Desi Sartika para Narasumber dan undangan lainnya pada Kamis (8/9/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Abdul Muis dalam sambutan dan amanatnya menyampaikan SITB adalah salah satu aplikasi sistem informasi berbasis web yang digunakan untuk pengelolaan data penanggulangan Tuber Culosis (TBC), dalam jangakauan skalabilitas jumlah dan akses oleh Fasilitas Layanan Kesehatan diseluruh Indonesia secara online.
“Aplikasi SITB ini digunakan oleh semua pemangku kepentingan mulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik dan lannya) juga oleh Dinas Kesehatan tingkat Kabupaten dan Kota, Provinsi sampai ke Kementerian Kesehatan, secara online,” sebut Abdul Muis.
Lebih lanjut disampaikannya, dengan adanya kegiatan pelatihan diharapkan dapat mengingkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian.
“Sehingga pelatihan bisa berhasil guna dan berdaya guna untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dengan melakukan penanggulangan melalui pencatatan dan pelaporan dengan aplikasi SITB,” jelasnya.
Ditambahkan Abdul Muis, Kementerian Kesehatan terus mengembangkan SITB, sehingga dapat digunakan dengan cepat dan akurat, untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus, misalnya TBC sensitif dan TBC resisten obat. Termasuk juga dengan pengelolaan logistik dan laboratorium.
Abdul Muis berharap, seluruh Puskesmas khususnya yanga berada dalam wilayah Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah beserta Rumah Sakitnya mampu menginput data keaplikasi SITB ini sebagai system pencatatan dan pelaporan kasu TB yaitu TB sensitive dan TB Resisten Obat termasuk juga dengan pengelolaan logistik dan Laboratorium.
Menurutnya, dengan menerapkan SITB di Puskesmas dan Rumah Sakit akan dapat meningkatkan cakupan penemuan dan pengobatan TB salah satu strategi dalam pengendalian penyakit TBC terutama di Kabupaten Bener Meriah.
Sebelumnya Ketua Panitia juga selaku Kabid P2P Dinkes Kabupaten Bener Meriah Gazali, dalam laporannya menyampaikan, tujuan dari pelatihan SITB ini adalah, agar para peserta dapat mengoperasikan software SITB dimaksud dalam melakukan pencatatan dan pelaporan baik TB sensitive maupun TB resisten obat, dengan cepat dan akurat sesuai dengan data yang ada dilapangan diwilayah kerja masing-masing.
Gazali juga menyampaikan, pelatihan SITB tersebut diikuti oleh 13 orang dari perwakilan 13 Puskesmas pengelolah TB dan 2 orang, pengelola TB Dots RSUD Muyang Kute, 3 orang dari Dinkes dan 1 orang dari IFK. Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber dari Dinkes Provinsi Aceh yaitu, Saiful Kamal dan Sabri. (*)
Comments are closed.