Yogyakarta | lintasgayo.com – Gerakan Kemanusiaan Republik Indonesia (GKR Indonesia) menggelar rangkaian peringatan Yuswa Dalem 80 Warsa Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 yang mengusung tema besar “Hamangku, Hamengku, Hamengkoni” pada 17 November 2023 kemarin.
Bertajuk acara Pahargyan Mangayubagyo Yuswo Dalem 80 Warsa Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 dengan candrasengkala “Sabda Tinata Aruming Narendra”, yang memiliki makna kehendak sang raja untuk senantiasa memberikan tuntunan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan keluhuran budaya.
Acara perayaan ini menampilkan beragam budaya dan seni yang berasal dari seluruh indonesia, salah satunya berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Kegiatan yang berlangsung di gedung Sasono Hinggil, alun-alun Selatan Yogyakarta ini berjalan megah dan hikmat.
Sanggar Lungun, yang berdomisili Yogyakarta mendapat kesempatan untuk menampilkan seni kebanggaan masyarakat gayo dihadapan Sri Sultan Hamengku Bawono ke-10.
” Kami mahasiswa mahasiswi Gayo ikut berpartisipasi dalam rangkaian acara, dengan konsep karya mengkolaborasikan Gayo Lut dan Gayo Blang, yaitu Tari Guel, Didong, dan Tari Saman” sebut Yuanda Firmansyah, salah satu anak sanggar yang juga mahasiswa Seni di fakultas Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Disela tarian guelnya, Yuanda memberikan bingkisan berupa salah satu kopi terbaik dunia, yaitu kopi Gayo kepada Sri Sultan Hamengku Bawono.
Yuanda berharap, tari guel bisa terus dipertontonkan baik lokal maupun dunia.
“Ini kesekian kalinya tari guel kami tampilkan. Saat berada di perantauan, tarian ini terasa sangat menyentuh jiwa. Ada air mata, keringat, haru dan bangga saat menampilkan gerakan, alat musik, upuh ulen-ulen beserta kerawangnya” tutup Yuanda. (LG010/Iqoni RS)