Takengon | Lintas Gayo – Nama ceh To’et memang besar, Gol A Gong yang datang ke Takengon dalam 2 hari ini untuk mengumpulkan bahan penulisan bukunya “Losmen” juga ingin lebih mengenal To’et dan dia berziarah ke makam seniman penerima anugerah Bintang Jasa Nararya dari Presiden RI tahun 2010 itu, Rabu 8 Mei 2013
Ditemani LK. Ara dan Lintas Gayo, Gola panggilan akrab Gol A Gong berziarah ke makam To’et di Kampung Wih Nareh Kecamatan Pegasing, Rabu 8 April 2013.
Kepada Gola, sahabat To’et, LK Ara sepintas menjelaskan siapa To’et yang bernama asli Abdul Kadir tersebut. “To’et adalah penjaga gawang handal yang terakhir dibidang seni Didong Gayo,” kata LK. Ara. Belum muncul penerusnya, timpal dia.
Di makam tersebut, keduanya kemudian larut dalam do’a, bahkan LK. Ara beberapa saat sesungukan tak kuasa menahan pilu. “Dia orang hebat yang saya kenal, dia sahabat saya,” kata LK Ara kepada Gola.
“Ini mestinya dijadikan paket wisata ziarah. Gayo beruntung punya To’et,” saran Gola. Dia menyatakan akan menulis tentang Didong Gayo. Banyak pertanyaan tentang To’et yang dilontarkan Gola, dan dijelaskan LK. Ara. Bahkan untuk melengkapi perjalanan kunjungan tersebut LK. Ara mengantarkan Gola ke dusun Bongkol, rumah peninggalan To’et.
Beberapa cucu dan cicit To’et ditemani menantu To’et, Zubaidah menyambut Gola. “Ya disinilah Ama To’et meninggal dunia,” kata Zubaidah, istri anak bungsu To’et, Irhas.
Dari batu nisan makam To’et, tertulis To’et dilahirkan di Kemili tahun 1921 dengan nama asli Abdul Kadir To’et Bin Angong. Wafat di Wih Nareh 25 Mei 2005 silam. (Kha A Zaghlul)