Ratusan mahasiswa dari Universitas Gajah Putih (UGP) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah Putih (STAI GP) Takengen berunjuk rasa di Takengen, Kamis (13/1).
Terjadinya aksi ini terutama dipicu oleh pidato Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Aceh Tengah, Drs Nasaruddin, pada upacara bendera di Rumah Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMAN 4 Takengen, akhir tahun lalu yang dianggap para pengunjuk rasa menyudutkan pihak Perguruan Tinggi Gajah Putih (PTGP) Takengen.
Selain itu, para mahasiswa juga meminta proses pengurusan penegerian kedua perguruan tinggi tersebut dipercepat dan mempertanyakan program-program Disdik Aceh Tengah terkait kemajuan kedua perguruan tinggi tersebut.
Massa juga mempertanyakan kejelasan pengalihan tanah aset Panti Asuhan Budi Luhur kepada Bank Pembangunan Aceh oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
Para pengunjuk rasa yang dipimpin Andika Saputra, Majmin Putra, Aramiko dan kawan-kawan ini semula berorasi di bundaran Simpang Lima Takengen berlanjut di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah.
Di halaman kantor DPRK, massa diterima oleh Drs. M. Ridwan yang juga pernah menjadi Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah sebelum menjadi salah seorang anggota terpilih di lembaga legislatif tersebut. M. Ridwan didampingi oleh sejumlah anggota DPRK lainnya antara lain Syirajuddin AB dan Musa AB.
Dalam kesempatan tersebut, Kadisdik Aceh Tengah, Drs Nasaruddin juga hadir dan menyatakan permintaan ma’af kepada para mahasiswa yang disambut dingin oleh para pengunjuk rasa. Dihari yang sama , Kadisdik juga telah menyatakan permintaan ma’af melalui media cetak di Aceh. (az)
gk tau sih mana y bnr n mn y slah,, trgntung ht msg2 aja, n trgntung org y mnilai apa sbnr a pnybab kadis trsbut mngungkapkan hal y dmikian… Mgkn ada lndsan a jg mk a ngmg gt
tukang becak jadi kadis pendidikan ya maklum lah..