Berendam di Gayo

L.K.Ara

BERENDAM DI GAYO

1

marilah berendam di Gayo
embun air matanya
sinar dari balik gunung
semangat cintanya
buah ranum dibalik daun
rasa rindunya

marilah mengenang Gayo
hijau daunan sejuk hatinya
punggung gunung
lembah permadani
menerima tamunya
setelah perang Cut Nyak Dhien
pernah istirahat disana
sambil mengajar alifbata
berteduh di kampung Celala

marilah bernyanyi di Gayo
lagu sederhana
tentang petani kopi Arabika
hijau daunnya
merah buahnya
harumnya ke seantero dunia
tapi merk orang yang punya

mari memancing ikan
dikali atau dipinggir danau
tak besar ikannya
cukup kecil saja
bahkan seorang tua
yang mendapat berlebih
dari keperluannya
dilepas kembali
seperti memahami kehidupan
semua kita punya hak hidup

mari melepas pandang di Gayo
menyaksikan gunung hijau
seperti menyimpan kesetiaan langit
yang penuh gebalau
menyaksikan lembah
menyaksikan sungai
yang tertahan-tahan di sela batu
seperti gadis menahan haru

2

senanglah hati mendengar
hasrat datang menjenguk Gayo
tamu kami telah pula datang
dari negeri seberang
bernama John Bowen
orang Amerika yang kemudian
bisa berbahasa Gayo
melebihi orang Gayo

benarkah ini
John Bowen lebih pinter
berbahasa Gayo
dari orang Gayo sendiri
ceritanya begini
sekali waktu di Jakarta
lupa tahunnya karena memang
sudah lama kejadianya
dalam suatu pertemuan
yang hadir diwajibkan berbahasa Gayo
pimpinan acara berbahasa Gayo
kata sambutan utama berbahasa Gayo
tiba saatnya Prof M.Junus Melalatoa
asli orang Gayo
berbicara dalam bahasa Gayo
belum 5 menit sang Prof berbicara
John Bowen sdh menyebut 6 kesalahan

tampil John Bowen berbahasa Gayo
rapi dan jelas
penuh gaya dan berirama
sambil menyebut kesalahan
pembicara terdahulu
terutama pada bahasa Gayo
yang sdh bercampur dengan bahasa Indonesia

senang hati bila ada kesempatan menjenguk Gayo
tamu kami seperti kata ibu
harus dihormati
semoga bertambah ibadah

dan  rezeki

3

boleh berendam air mata Gayo
dikolam kolam kesedihan
karena merasa dipinggirkan
atau berendam budaya Gayo
yang dulu konon tinggi nilainya
sekarang mungkin hilang cahayanya
boleh berendam tangis
tanah Gayo
yang ditinggal pergi
perantau tak kembali
atau berendam dalam sebuku
yang diratapkan beribu dara
yang tak tahu
kemana arah jalan di tuju

boleh berendam
dalam ke tak pedulian
para pemimpin negeri
sehingga merasa asing
di tanah kelahiran sendiri

boleh berendam
di air mandi puteri bungsu
agar diberi sayap
dan terbang ke langit biru

dan jangan lupa mandi
di siraman cahaya pagi
ketika berhambutan cahaya
dari balik gunung

jangan bermenung
rebutlah dan nikmatilah
lalu tebarkan
dan bagikan untuk semesta

4

tak syair tak apa
semua orang tahu
syair To’et telah terpacu
ke luas dunia
tumbuh beribu baris
syair bagai diiris
sedih dan duka
menyanyikan kehidupan
desa dan kota
didesahkan dari gubuk
hingga disambut di istana

tak Gayo tak apa
ia pun tumbuh
sesuai kehendak Nya
jika tak terpelihara
hanya karena
kebodohan hamba

Banda Aceh, 11-12  Feb 2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. Tabi mulo langit si kite jujung seringkel payung
    Tabi Mulo Langit Si Kite jujung
    Tabi mulo Bumi si kite Jejak Seringkel Tapak
    Ampun Ku Tuhen
    Tabi ku tuah raya Bahgiente
    Gere ne teceraken resam ni Denie
    ntap ni bade
    meh begerawalen bulang te…:-):-)

    ya …jika tak ada ada yg mencoba menyelamatkannya.
    pemerintah harus ambil alih dan coba mendisain konsep untuk hal hal semacam ini
    Agar Kita Tidak Kalang kabut seperti Persoalan HUT Kota takengon yg baru saja kita peringati kemarin itu.