pagi hari seorang tua
berdiri di atas bukit
matanya memandang
ke kampung Toweran
ke persawahan
dan ke rumah adat Gayo
orang tua itu terkejut
sawah-sawah seperti luluh
air sungai meluap
tadi malam memang
pernah ia dengar
suara menggelegar
tapi sebenarnya
orang tua itu tak begitu terkejut
karena berkali-kali
ia pernah bilang
pohon dihulu jangan sembarang ditebang
suaranya yang tua dan parau
tak pernah dihirau
karena itu ia hanya sering sendiri
dan sesekali berdiri dibukit ini
memandang keluasan alam
ke bukit-bukit yang mulai gundul
dan danau laut tawar
yang mulai susut
malam hari suara yang parau
kadang-kadang ia desahkan
ke tebing-tebing danau
melepas hati yang risau
2
sambil berjaga hujan turun
dan sungai akan menderas kembali
malam-malam begini
tentu lah akan dingin sekali
boleh lah berhibur dengan didong
ceh Sahak yang konon
berasal dari Toweren ini
yang dulu kabarnya
sengaja mengundang To’et dan Lakkiki
untuk berdidong bersama
dibawah rumah
dengan penerangan uyem menyala
malam malam begini
sambil berharap sungai tak melimpah lagi
coba dengar ratap puteri Ijo
dari tengah danau
menghimbau pohon jangan dihabisi
apakah suaranya kurang keras
atau telinga dan hati kita
tak peka lagi
Banda Aceh, 10/3/2011
Sangat perlu bagi kita untuk menjaga alam