“Kesuksesan merupakan hasil dari sebuah kerja keras yang dilakukan secara tekun”, inilah petikan kalimat yang terucap dari seorang akademisi muda Gayo yang kini telah bergelar seorang Doktor.
Memang, ditanah yang subur bak serpihan tanah surga ini memiliki misteri alam yang sangat luar biasa. Kesejukannya menjadikan sebagian orang dinegeri berkabut ini menitikan kisah tersendiri. Bulir-bulir embun yang jatuh membasahi dedaunan seakan menambah kesejukan hati bagi setiap masyarakat Gayo pada umumnya, dan diantara mereka ada yang terlahir sebagai sosok cerdas yang ditempa dengan kemauan dan semangat yang tinggi. Salah satunya adalah, Dr. Darul Aman, M. Pd.
Terlahir dari keluarga petani kopi dihamparan pengunungan yang menjulang tinggi, 50 tahun lalu, tepatnya 7 Februari 1962 ini merupakan salah satu sosok akademisi Gayo dibidang pendidikan. Mungkin saat ini tak banyak yang mengenalnya. Kiprahnya pun dibidang pendidikan Aceh Tengah pada saat ini terbilang biasa-biasa saja.
Namun, siapa sangka didalam kepribadiannya terdapat suatu rasa yang sangat besar dalam mendobrak dunia pendidikan di Gayo pada khususnya, agar sejajar dengan daerah-daerah lain di penjuru nusantara ini. Keinginan itu, justru tak semudah yang dipikirkan, butuh kerja keras dan ketukunan untuk meraih ke arah ini.
Darul Aman, anak ke-2 dari enam bersaudara ini, menamatkan pendidikan dasarnya di Madrasah Ibditaiyah Negeri (MIN) Ratawali tahun 1978, kemudian melanjutkan di SMP Ratawali selesai pada 1981, Kemudian melanjutkan sekolah atasnya di SMA Negeri 1 Takengon tahun 1983.
Kemudian dirinya memilih untuk melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh pada jurusan FKIP Bahasa Inggris, dan selesai tahun 1988. Tak banyak prestasi yang diraihnya saat itu.
Kemudian ditahun 1990, Darul Aman diangkat menjadi guru PNS di SMA Negeri 2 Tapak Tuan Aceh Selatan, tiga tahun kemudian tepatnya ditahun 1993 dirinya memilih kembali ke kampung halaman untuk mendedikasikan ilmunya sebagai pendidik di SMA Negeri 1 Pegasing (Sekarang SMA Negeri 3 Takengon).
Ditahun 2003, Darul Aman memilih melanjutkan pendidikan S-2 nya ke Universitas Negeri Padang (UNP), 2 tahun dirinya menyelesaikan program megisternya di jurusan magister pendidikan Bahasa Inggris tahun 2005, dengan predikat sebagai lulusan terbaik diangkatannya.
Darul Aman kemudian kembali ke Takengon, dan ditempatkan di SMA Negeri 6 Takengon di Kecamatan Silih Nara. Seakan tak mau puas akan ilmu dirinya kembali mencari beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S-3 nya. Hanya sebulan lebih mengajar di SMA barunya, Darul Aman kembali berniat mengambil program doktor di Universitas Negeri Padang (UNP) tahun 2006.
Meski terbentur masalah biaya, dirinya berusaha untuk tetap melanjutkan pendidikannya itu, dari hasil kesabaran dan ketekunannya, tahun 2011 gelar Doktor pun diraihnya. Lagi-lagi dirinya menjadi lulusan terbaik diangkatannya.
Dimasa menempuh pendidikan itulah, pengalaman demi pengalaman berhasil dikumpulkannya, mulai dari studi banding ke beberapa negara seperti Amerika, Singapura, Thailand, Malaysia dan Jepang menjadikannya memiliki pengalaman pendidikan yang luar biasa.
“Pengalaman saya waktu studi banding di negara-negara itu akan saya jadikan pengalaman dalam membangun dunia pendidikan di tanah kelahiran saya”, kata Darul Aman kepada Lintas Gayo, Senin (18/06/2012) di Takengon.
Menurutnya, pendidikan dinegara yang telah dikunjunginya itu memiliki kelebihan dari pada pendidikan di Indonesia pada umumnya. Sehingga menjadikan mereka bangsa yang maju.
“Bila pendidikan kita sedkit meniru mereka, maka tak lama lagi bangsa kita juga akan menjadi bangsa yang maju”, ujar Darul Aman berbagi pengalamannya.
Sejak itulah, dirinya mulai dikenal di dunia pendidikan di Takengon. Darul Aman yang sering diundang untuk menjadi nara sumber seminar pendidikan di Padang ini, menandakan bahwa dirinya merupakan sosok cerdas yang dimiliki Gayo saat ini.
Saat ini Darul Aman menjadi guru di SMA Negeri 1 Takengon dan juga aktif mengajar di STAI Gajah Putih dari tahun 2000.
Belum lama ini, Suami dari Buniawarita ini ditunjuk sebagai salah satu calon ketua di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih yang akan segera di negerikan, semula bernama Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Gajah Putih Takengon.
Ayah dari, Sartrawan Ilmi, Laila Sari, Louser Antara dan Biner Permata ini akan diusul oleh pihak STAIN Gajah Putih bersama dengan calon-calon lainnya.
Dengan statusnya yang kini sebagai PNS, Darul Aman memilih jalur akademisi sebagai jalur pengabdiannya.”Jika diizinkan saya akan memilih menjadi dosen dari pada guru”, ujar Darul Aman.
Ditambahkannya, menjadi seorang dosen untuk memperbaiki dunia pendidikan di Takengon melalui perguruan tinggi, karena timpalnya lagi menjadi dosen, dapat menbobrak pendidikan melalui ilmu dan pengalaman yang didapatnya selama menempuh pendidikan dapat tersalurkan kepada calon-calon guru yang akan terjun membina anak didiknya disekolah-sekolah bila mereka lulus dari campus.
Darul Aman juga berharap, dengan penegerian status STAI menjadi STAIN, pemerintah dapat membuka mata untuk menyekolahkan putra-putri Gayo untuk menempuh pendidikan lanjutan, guna mendukung Sumber Daya Manusia (SDM) baru untuk menjadi staff pengajar di perguruan tinggi tersebut, jika tidak maka SDM dari daerah lain yang akan merebutnya, pungkas Darul Aman berharap. (Darmawan Masri)
DR.Darul Aman, M.Pd, adalah kawan saya sewaktu menempuh pendidikan S3-nya di padang, saya sendri saat itu mengambil S2 Manajemen Pendidikan olahraga, beliau memang cekatan dan luar biasa dalam menimba ilmu, semoga sukses sebagai ketua STAIN Gajah Putih dan suskses juga dalam perjalanan kariernya, dan