Fans MU Minta Persiraja Diselamatkan

Persiraja Banda Aceh pada musim 2010-2011.(LG | a.ZaiZa)
Persiraja Banda Aceh pada musim 2010-2011.(LG | a.ZaiZa)

Banda Aceh | Lintas Gayo – United Indonesia chapter Banda Aceh prihatin dengan kondisi Persiraja yang sampai sekarang belum ada kejelasan baik secara tim maupun kepengurusan, sedangkan Indonesian Primeir League (IPL) musim 2013 akan segera bergulir mulai bulan depan.

Kordinator Daerah United Indonesia Banda Aceh, Muhammad Yusuf Syahputra mendesak, segera dibentuk tim dan kepengurusan Persiraja untuk menghadapi musim 2013. Kalau terus diundur-undur maka persiapannya akan tidak maksimal, sehingga bisa berpengaruh dalam berkompetisi.

“Sebagai fans club yang berbasis di Aceh kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Kami berharap semua pihak harus menyelamatkan Persiraja, jangan sampai tim ini hanya tinggal nama dan sejarahnya saja,” kata Yusuf Syahputra di Banda Aceh, Jumat (18/1/2013).

Komunitas supporter Manchester United di Aceh ini menilai, Persiraja adalah tim kebanggaan masyarakat Aceh yang pernah mengharumkan nama daerah ini. Sangat wajar ketika banyak orang sekarang ini khawatir melihat Persiraja yang masih ‘tidur’, di saat tim-tim daerah lain terus berbenah. Apalagi antusiasme masyarakat Aceh terhadap sepak bola sangat tinggi.

“Persiraja bukan sekadar tim tapi juga menjadi symbol sepak bola Aceh. Kalau Persiraja meredup perkembangan sepak bola Aceh bisa berpengaruh. Kami sangat berharap Persiraja segera bangkit,” ujar Yusuf Syahputra.

Hengkangnya Herry Kiswanto ke Persiba Balikpapan bukan hanya bukti keteledoran manajemen Persiraja, namun ini juga sebuah musibah bagi pecinta Laskar Rencong, mengingat dia merupakan seorang pelatih terbaik yang terbukti mampu mengangkat performa Persiraja hingga bisa berkompetisi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Apalagi, paskakepergian Kang Herry, bintang muda Aceh seperti Syakir Sulaiman dan Defri Rizki ikut meninggalkan klub ini. Bukan hanya mereka, Gilang Angga Kesuma, Yudi Kheoruddin, Arif Kurniawan, Irwanto dan Yuda Andhika yang menjadi anak didik Herkis juga keluar.

Dikatakan, meskipun secara komunitas supporter klub Inggris Manchester United, lanjut Yusuf, akan tetapi United Indonesia Banda Aceh tetap menaruh perhatian lebih terhadap perkembangan olahraga di Aceh, khususnya sepak bola.

“Kami sangat ingin melihat sepak bola kita berkembang seperti halnya di Eropa. Klub-klub yang ada di Aceh bisa menjadi professional seperti tim-tim Liga Inggris,” tambah Yusuf.

Pihaknya sempat berharap kalau pemain-pemain Atjeh FC yang menjuarai Piala Gubernur Aceh 2012 dijadikan skuad Persiraja. “Tetapi harapan itu sirna. Kami sangat menyayangkan talenta seperti Syahrizal, Syakir Sulaiman, Defri Rizki tidak dimanfaatkan Persiraja. Padahal mereka sangat berpotensi berkembang,” kata Yusuf.

Yusuf mengakui kalau akhir-akhir ini pihaknya sering mendapat pertanyaan dari orang-orang baik secara langsung, melalui blackberry massanger bahkan dunia maya tentang Persiraja menghadapi musim depan. Mereka mengaku prihatin dengan kondisi ini.

“Ketika ada yang bertanya baik dari kalangan internal maupun orang luar, termasuk luar Aceh, kami juga bingung kadang, kesulitan untuk menjawab. Kami rasa sangat sulit untuk mengetahui informasi Persiraja sekarang ini,” ungkup Yusuf Syahputra.

United Indonesia Banda Aceh berharap pengurus Persiraja lebih terbuka dengan publik dan mengungkapkan segala kendala-kendala yang dihadapi dalam membentuk tim agar semua pihak bisa membantu.

“Kami mengajak semua pihak untuk membantu mencari solusi untuk kebangkitan Persiraja, supaya tim kebanggan kita ini bisa keluar dari permasalahan yang sering dialami setiap awal musim,” pungkas Yusuf.(SP/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.