SAAT ini nama Ervan Ceh Kul semakin poluler ditengah masyarakat Gayo, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, lewat album “Muniru” yang laris manis dipasaran sebagai pendobrak musik Gayo bergenre Word Musik ini.
Ervan sapaan pemuda kelahiran Takengon 11 April 1988 bernama lengkap Ervan Yoga, merupakan sosok yang memiliki kemampuan dibidang seni. Darah seniman pun telah mendarah daging ditubuh anak muda ini.
Ervan adalah anak dari seorang penyanyi Gayo, Abadi Ayu’s dan merupakan cucu dari seniman legendaris Gayo (alm) M. Thaib atau lebih dikenal dengan nama M.Des Lakiki yang pada jamannya merupakan ceh kelop didong ternama “Lakiki” yang berasal dari kampung Kute Lintang Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah. Dimasanya M. Des Lakiki merupakan tandem dari M. Bashir Lakiki, keduanya merupakan pentolan kelop didong ini sekaligus pendirinya.
Ervan yang terlahir dari seorang ibu berdarah Batak merupakan sosok muda dalam bidang seni yang kreatif dan inovatif ini, diusia yang masih belia 5 tahun telah memulai menjadi Ceh Kucak dengan kelop didong Timang Rasa untuk mendampingi sang ayah. Dan pada usia 6 tahun Ervan telah memulai membuat album perdananya dengan menjadi penyanyi cilik yang menyanyikan lagu-lagu ciptaan ayah dan kakeknya. Ervan yang aktif mengikuti berbagai festival baik musik modern dan tradisional juga pernah menjadi juara lomba meniup soling.
Ervan yang cerdas dalam bermusik ini, memasuki usia dewasa bergabung dengan grup band Zombeetnica sebuah grup yang cukup dikenal masyarakat di Takengon dan sekitarnya.
Pada tahun 2012 lalu, Ervan yang mengeluarkan album solonya berjudul “Muniru” dengan arransement musik yang dibuatnya sendiri ternyata mampu menyentuh bagi siapa saja yang mendengarkan lagu-lagu dalam album tersebut, bait demi bait lagu dinyanyikannya begitu sempurna dengan ciri khas Gayo yang memiliki Guk, tuk dan Sarik. Almbum yang berisi 10 lagu, 3 diantara lagu ini merupakan ciptaannya sendiri selebihnya ada beberapa ciptaan kakeknya (alm) M. Des Lakiki dan (alm) Sali Gobal, ini ternyata laris manis dipasaran, dengan sentuhan word musik nya ternyata Ervan mampu membuktikan kelasnya sebagai musisi yang berbakat.
Ditahun yang sama juga, Ervan dipercaya oleh Kamunitas Seni Budaya Lintas Gayo untuk menggarap sebuah pertunjukkan Musik Bambu yang diberi nama Musik Bambu “Si Male-Male”, dan pada saat itu Ervan kembali menunjukkan kemampuannya dalam mengolah alunan musik yang kesemua alat musiknya terbuat dari bambu, pertunjukan ini merupakan pertunjukan yang pertama kali diadakan di Takengon dan pada tahun 2013 ini rencananya, akan mengikuti Festival Musik Bambu tingkat Nasional.
Ervan yang memiliki talent dalam bermusik ini bisa memainkan berbagai alat musik, gitar, bass, piano, drum serta alat musik tradisional Gayo seperti soling, teganing, gerantung dan lainnya dan juga dalam olah vokal, Ervan memiliki alunan suara yang khas.
Inilah yang menjadi alasan pemerintah kabupaten Aceh Tengah menetapkannya sebagai salah satu penerima anugrah “Takengon Award 1” pada 17 Februari 2013 lalu, di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, dalam rangka memperingati HUT Kute Takengen Ke-436. (Darmawan Masri)