Redelong | Love Gayo : Dalam upaya meningkatkan produksi kopi organik, Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah dan PT. Permata Agro Indonesia pemilik merk dagang pupuk organic Agrobost beserta sejumlah Koperasi yang berada di Kabupaten Bener Meriah serta Aceh Tengah gelar diskusi. Diskusi tersebut, guna mengupayakan peningkatan produksi kopi organik di gelar diruangan Oproom Setdakab Bener Meriah, Selasa (12/4).
Armen Lubis, selaku Komisaris PT. Permata Agro Indonesia mengatakan kepada Love Gayo, diskusi yang mereka gelar bersama Pemkab Bener Meriah ini adalah bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi kopi organik di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.”Saat ini, kopi di dua kabupaten dataran tinggi Gayo ini menjadi primadona, bukan hanya di Indonesia, melainkan seluruh dunia khususnya Negara-negara penikmat kopi,”sebut Armen.
Ditambahkannya, Negara-negara yang ingin membeli kopi ke daerah ini menginginkan kopi organik artinya tanpa menggunakan pupuk kimia.”Kami ingin mengajak masyarakat Gayo yang mayoritas petani kopi agar menggunakan pupuk organik, selain dapat menjaga lingkungan dan kualitas buah kopi juga dapat meningkatkan hasil kopi yang berkualitas serta mampu membuat rakyat sejahtera,”ungkap Armen.
Seperti M. Yusuf, petani kopi dari Kampung Pondok Sayur, Kecamatan Bukit, Bener Meriah mengatakan, sudah satu tahun dia meyakinkan diri untuk menggunakan pupuk organik, hasilnya sangat memuaskan.” Pada 500 batang kopi yang saya gunakan pupuk organik dapat menghasilkan buah kopi mencapai seratus persen. Sebelum saya gunakan pupuk organik saya hanya menghasilkan 32 kaleng kopi dari 500 batang. Setelah itu saya gunakan pupuk organik dapat menghasilkan 62 kaleng. Serta dengan buah yang lebih besar dan penyakit jamur akar, serta kutu loncat berkurang,”ungkapnya di hadapan peserta diskusi.
Staf ahli Ekonomi Pembangunan Pemda Bener Meriah DR. Ir Yacob, MSi dalam kesempatan diskusi itu menyampaikan, harapan pemerintah Kabupaten Bener Meriah hasil dari diskusi upaya peningkatan produksi kopi organik yang bekerja sama dengan PT. Permata Agro Indonesia dapat mengobati sakit dan lapar petani kopi di Kabupaten itu.
Lanjutnya, paska perdamaian Aceh telah membawa perubahan yang signifikan bagi petani kopi di dataran tinggi Gayo, perekonomian mulai bergerak kearah yang lebih baik, perkebunan yang selama ini yang diterlantarkan mulai digarap kembali, baik kucuran dana dari pemerintah maupun non pemerintah.
“Kopi arabika sudah lama kita kenal baik di pasaran domestik maupun pasar internasional, hal ini dikarenakan cita rasa, aroma, kekentalan, keunikan, dan kekhasannya. Untuk ini terbuka peluang bisnis dalam bidang industri, pergudangan, perdagangan, dan peluang ini kemudian pula umumnya diperankan oleh koprasi dan perusahaan swasta lainnya, baik di Kabupaten Bener Meriah maupun Kabupaten Aceh Tengah,”ujar Yacub.
Kata DR. Ir. Yacob kembali, sertifikasi sertifikat pertanian organik telah lama dimiliki oleh Kabupaten Bener Meriah, banyak kebun kopi masyarakat petani yang terpilih sebagai blok penghasil kopi organik, “untuk mendapatkan sertifikat organik jauh lebih mudah, bila dibandingkan untuk mempertahankan sertifikat organik itu sendiri,”paparnya.
Kalau berbicara tentang organik kata staf ahli Ekonomi dan Pembangunan Pemda Bener Meriah itu, pengertian dan dampak pertanian organik menurut para ahli, merupakan untung pengembalian atau boleh dikatakan dengan low of friesen yaitu satu system yang berusah untuk mengembalikan semua jenis bahan organik kedalam tanah, baik dalam bentuk limbah pertanaman maupun ternak yang selanjutnya memberikan unsur hara pada tanaman.“Filosopi yang melandasi pertanian organik adalah pengembangan prinsif memberikan makanan kepada tanah, selanjutnya tanah akan menyediakan hara untuk tanaman, dan bukan memberikan makanan langsung kepada tanaman,” ungkap DR. Ir. Yacob.
Acara tersebut dihadiri oleh staf ahli Ekonomi dan Pembangunan Pemda Bener Meriah dr. Ir. Yacob MSi, Asisten Tatapraja Pemerintahan Pemkab Bener Meriah Tasnim, SH, MHum, Sertipikator CU Organik dari Belanda Winaryo, Sekertaris Dinas Perkebunan Bener Meriah Sudarmansyah, Dirut PT. SMS Indoputra dengan merk produksi pupuk agrobost, Irfan Irianto, Pemilik PT. SMS Indoputra Amal Al Gozali, serta 37 Koprasi, serta pihak PT. Permata Agro Indonesia Medan.(Aman Buge)