Banda Aceh|Lintas Gayo- Untuk membantu pemulihan perekonomian menjadi normal di Provinsi Aceh, pasca kejadian tsunami besar beberapa tahun lalu, Kementerian Perdagangan selama dua tahun (2011-2012) telah melakukan revitalisasi Pasar Atjeh di Kota Banda Aceh.
“Revitalisasi Pasar Atjeh dilakukan guna mendukung ketersediaan bahan pokok dan mendorong kelancaran arus barang di Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Dengan revitalisasi ini diharapkan pasar tersebut dapat berfungsi kembali dengan baik, yaitu sebagai sarana distribusi maupun tempat transaksi bagi pedagang dan pembeli dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya,” ujar Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan saat meresmikan Pasar Atjeh hari ini, Selasa (16/7/2013), di Banda Aceh.
Mendag menjelaskan bahwa pada tahun 2011 dan tahun 2012, Kementerian Perdagangan telah mengalokasikan dana Tugas Pembantuan untuk merevitalisasi Pasar Atjeh sebesar Rp. 35 miliar, selain dana pendampingan yang berasal dari pemerintah daerah sebesar Rp. 24,1 miliar dan dana Urban Sector Development Reform Project (USDRP) sebesar Rp. 46,2 miliar.
Usai meresmikan Pasar Atjeh, Mendag melakukan peninjauan ke Pasar Atjeh guna memantau perkembangan harga bahan pangan pokok. Di Pasar Atjeh ini, harga rata-rata bahan pokok cukup stabil. Bila dibandingkan minggu sebelumnya. “Harga-harga tersebut pada umumnya relatif lebih rendah dibanding harga rata-rata di Provinsi Jawa Tengah seperti yang kami kunjungi 2 minggu lalu, kecuali pada komoditas cabe merah keriting,” ujar Mendag. (rls|A.Reta)