Takengen| Lintas Gayo-Gempa berkekuatan 6,2 skala richter yang melanda Kabupaten Aceh Tengah dan sekitarnya pada 2 Juli 2013 lalu, telah mengundang perhatian banyak kalangan dengan latar berbagai lembaga, baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Tak terkecuali HMI cabang Takengen, melihat kondisi masyarakat yang terkena dampak gempa, langsung mengambil sikap untuk berpartisipasi.
Dimulai sejak 4 juli, atau 2 hari setelah gempa, pengurus dan beberapa kader berjumlah 25 orang bergerak ke Kampung Simpang Juli, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah.
Kampung Simpang Juli merupakan salah satu wilayah terkena dampak paling parah, dan di hari-hari awal tanggap darurat, kampung tersebut masih terisolasi akibat longsoran tanah menutupi badan jalan. “Melihat kondisi masyarakat, membuat HMI tergerak untuk memusatkan posko di Simpang Juli,” ungkap Ketua HMI Aceh Tengah, Fajriansyah Lingga kepada Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, Rabu (24/7/2013), ketika beraudiensi di kantor bupati setempat.
Lingga menambahkan, selama berada di Simpang Juli, pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik yang di galang melalui jaringan HMI, mulai dari HM se-Aceh hingga tingkat pusat. Selain itu, dalam mengisi kegiatan harian para kader HMI tersebut juga turut melaksanakan berbagai kegiatan seperti trauma healing, safari ramadhan, dan menyelenggarakan pengajian.
Sementara itu Bupati Nasaruddin menyampaikan penghargaan atas pengabdian HMI yang turut berpartisipasi menangani keadaan masyarakat yang terkena dampak gempa. “Peran HMI sama saja mewakili Pemerintah Daerah,” kata Nasaruddin yang menilai apa yang telah dilakukan oleh HMI merupakan bagian dari membantu pemerintah daerah dalam menangani masyarakat.
“Ini adalah musibah besar pertama yang kita hadapi, karenanya kita tidak terbiasa menghadapi situasi yang terjadi, untuk itu diperlukan peran para pihak untuk menangani dampak yang ditimbulkan akibat gempa,” pungkas pak Nas, (rl/wyra)