Keberni Gayo : Acara Keberni Gayo yang live di Aceh TV, hari Jumâat, 15 April 2011 mengambil tema tentang Aqidah. Lebih focus lagi pada pendangkalan aqidah. Pembahasan ini memang kedengarannya klasik dan masalah lama, namun hal ini masih sering terusik dengan munculnya aliran sesat yang hangat dibicarakan oleh media dan masyarakat di Aceh dan bahkan secara Nasional. Fenomena ini tidak begitu banyak dibicarakan dalam masyarakat Gayo pada umumnya, kurangnya pembicaraan tentang permasalahan diatas apakah karena aliran-aliran tersebut tidak ada di Gayo atau keberadaannya belum mengganggu sehingga tidak menimbulan kerisihan dalam masyarakat.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut Acara Keberni Gayo yang merupakan satu-satunya acara berbahasa Gayo yang ada di luar wilayah Gayo melakukan dialog dengan durasi satu jam mulai jam 20.00 s/d 21,00 WIB yang menghadirkan nara sumber Marah Halim, M.Ag (pegawai Diklat Prov. Aceh) dan Dr. Muhammad Din, MH (Dosen Fakultas Hukum dan merupakan doctor pertama Bidang Hukum Pidana).
Nara sumber memulai dialog dengan mendefinisikan aqidah, aqidah berasal dari âaqad yang memiliki makna ikatan. Setiap manusia yang Islam sudah diikat dengan dua kalimat syahadat (Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul). Syahadat Tauhid adalah pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Syahadat Rasul adalah pengakuan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Dalam pelajaran Agama atau pelajaran Pendidikan Moral Pancasila dahulu ketika kita Sekolah Dasar atau MIN telah diajarkan bahwa ada lima agama yang diakui oleh Negara kita, keberagaman agama dalam Negara ini diakui sampai sekarang dengan konsep antara satu agama dengan agama lain saling menghormati.
Pengakuan keberadaan Agama seperti Islam yang kita yakini sebegai satu-satunya agama yang paling benar memunculkan kelompok-kelompok (aliran) di dalam Islam itu sendiri, aliran itu pada dasarnya di Indonesia ada dua yaitu Nahdhatul Ulama atau dalam masyarakat Gayo di kenal dengan Kum Tue (kaum Tue) dan Muhammadiyah atau dikenal dengan Kum Mude (kaum Mude), dari segi aqidah kedua aliran ini sama menganut aqidah Ahlussunnah wal jamaâah. Perbedaan antara kedua aliran ini terjadi dalam masalah furuâiyah atau dalam bahasa lain disebut dengan masalah-masalah sunat.
Selanjutnya dengan perkembangan masa dan waktu, ilmu pengetahuan dan juga tidak luput perkembangan politik, mengakibatkan lahirnya aliran-aliran yang banyak dan terkadang ada yang masih pada aqidah yang baik dan terkadang sampai pada aliran sesat. Kenapa nara sumber mengatakan bahwa politik berpengaruh terhadap munculnya aliran dan perlu kita pahami kebanyakan aliran yang lahir sekarang tidak berasal dari Negara lahirnya Islam itu sendiri seperti Mekkah dan Madinah, tetapi aliran yang muncul adalah dari Negara-Negara yang kehidupan politik umat Islam sulit untuk bangkit seperti India Pakistan dan lain-lain.
Masih menurut nara sumber Aqidah adalah keyakinan, kayakinan adalah idiologi. Idiologi akan membentuk pola pikir. Karena idiologi dapat membentuk pola pikir maka setiap muslim haruslan menjadikan aqidah islam itu sebagai penggerak denyut nadi kehidupan. Artinya semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap orang menjadikan aqidah islam sebagai spirit dan semua keberhasilan dan kegagalan disandarkan pada Allah sebagai tujuan dari kehidupan.
Juanda (seorang penelpon) bertanya, apakah aliran sesat itu betul-betul salah, jangan-jangan kemampuan kita dalam memahami agama belum sampai pada pemahaman yang mereka pikirkan, disamping juga Undang-Undang secara umum tidak menentukan ?
Nara sumber menjawab, bahwa Agama yang kita pahami dan kita amalkan selama ini punya prinsip, maka kalau ada aliran yang baru atau aliran lama yang hilang muncul lagi. Kita harus menguji dengan prinsip umum yang kita pahami, sebagai contoh Allah adalah Tuhan kita, Al-Qurâan adalah Kitab suci kita dan Muhammad adalah Utusan Allah dan beliau adalah khatamul anbiya, kaâbah adalah kiblat kita dan shalat wajib adalah lima kali sehari semalam dengan jumlah rakaâat yang telah ditentukan. Diantaranya itulah prinsip, apakah aliran yang muncul sesuai dengan itu atau berbeda, dan kalau berbeda itulah yang dikatakan dengan sesat.
Nara sumber masih berkeyakinan bahwa Kum Tue dan Kum Mude adalah aliran yang bagus memiliki aqidah ahlussunnah wal jamaâah, maka masyarakat yang merasa ragu dengan apa yang baru kembalilah kepada yang dua tersebut dan kita masih meyakini keduanya adalah benar.
Demikian juga pendapat Mustafa Alamy melalui telepon interaktifnya (0651) 40171 bahwa manusia biasa menjadi sesat karena mereka tidak melakukan tugas sebagaiman ditentukan seperti mereka sudah malas melakukan ibadah (Shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lain) dan menyalahi fungsi yang disebut dengan amal shaleh, artinya mereka tidak lagi melakukan amal saleh
Sebagai orang Gayo kita harus waspada karena secara umum keberagamaan orang Gayo rentan, tidak punya pondasi yang kuat. Penyebabnya adalah tidak banyaknya lembaga pesantren dan lembaga pengajian tradisional berbeda dengan daerah pesisir hampir setiap kampong ada pesantren sebagai benteng aqidah. Fenomena lain di Gayo sekarang tidak memiliki tokoh yang kharismatik dan kkalaupun ada sudah tua dan nampaknya masyarakat kita belum menemukan kader yang mempunyai basic keagamaan dan keilmuan yang kuat.
Jadi kehidupan masyarakat Gayo mulai dari orang berilmu sampai masyarakat bawah gamang karena tidak tau mau bertanya kepada siapa. (Drs. Jamhuri, MA)
Setiap manusia haruslah tau apa sebenarnya Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) mereka dimuka bumi ini, pemahaman ini akan memberi warna setiap langkah kegiatan atau aktifitas mereka sehari-hari. Adapun \TUGAS POKOK\ manusia adalah menjalankan tugas ilahiyah yaitu \KHALIFAH\, sedangkan \FUNGSI\ manusia adalah \’AMILUSHSHALIHAT\. Jadi setiap bangun pagi kita harus berkata dan bertanya pada diri kita :AKU ADALAH KHALIFAH ALLAH SWT dan KEBAIKAN APA LAGI YANG HARUS SAYA KERJAKAN UNTUK HARI INI……….? insya Allah SWT kita akan selalu terjaga serta terarah segala kegiatan dan aktifitas pada hari itu…..dan terhindar dari usaha2 orang lain untuk mendangkalkan AQIDAH kita…….Amin!