Puisi-Puisi “Winda Prihartini”

Pepir Rindu Kehilangan Asmara

Winda Prihartini

 

Kita melintasi riak-riak hidup yang hampir berkesudahan

Matamu menjadi semburat paling ganjil malam ini

Ada redup membuat tanahku basah tak lagi menyerupai surga illahi

 

Lalu esoknya kutemu ada semacam kegamangan terlantar

Engkau berpindah dari gejolak jiwa

Secangkir kopi pun menyudahi kenikmatannya

Lalu burung-burung kembali bertandang pada rumah panggung kehilangan asmara

Tempat kerinduan bermuara dan kusam tanpa pepir di atas kepala

Ranah Kompak – Medan, Oktober 2013

 

 

Wajah Seri Dimatanya

Winda Prihartini

 

Memagari lintas sujudmu tiap sunyi

Serupa menuntun bocah tak bermata jernih

Engkau tetap menyerikan wajah

yang belakangan hampir tertimbun kelam tanpa banding

 

Maka jika pelabuhanku tak layak tersinggah

akan kubiarkan sujudmu jadi selamanya

Untuk sebuah tanya yang berpeluh rasa

Kuizinkan matamu jatuh dimatanya

Ranah Kompak – Medan, Oktober 2013

 

 

Lut Jadi Kenang

Winda Prihartini

 

Suara terlempit oleh pekik angin yang kacau

Batang-batang teguh terlumuri getah entah bermuasal darimana

Senja kehilangan indah

Malam benar-benar buta

 

Kejauhan kita ibarat senyum tanpa makna

Ketal akan kebodohan yang diperkenalkan waktu melalui debu

Kita jadi pasir, segan jauh dari lut kenang masa kecil

Pun sewaktu-waktu berselisir menyumbang kegamangan batin

Pada musim yang tetap menyetiakan hatinya hingga purnama berakhir

 

;melewati detik panjang lut dan kita jadi kenang

Ranah Kompak – Medan, Oktober 2013

 

 

Tanda bukan Radar

Winda Prihartini

 

Sewaktu kata kita berjauhan dari sebuah kebersamaan tanpa kesimpulan

Adalah engkau terus jadi bayang kedua setiap malam

Dan kertas-kertas atas namamupun sulit terbuang

Aku menciptakan cerita baru namun kemampuan tanggal didirimu

Sekarang semuanya baik namun semuanyapun benar membisu

Bahkan aku tak lagi kenal detak sebuah rindu

Tetapi suaramu masih berloncatan pada dua telingaku yang selalu mengikutimu

Tanpa tanda tak beradar aku membiru

 

Ranah Kompak – Medan, Oktober 2013

 

 

 

10169_623725950980174_507617898_nWinda Prihartini, lahir di Medan, 28 September 1992. Alamat, jln. Paku gg. Siku Tanah Enam Ratus Medan Marelan – Medan. Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara FKIP jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia. Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Komunitas Penulis Anaka Kampus (KOMPAK) Medanm dan anggota Teater Bahtera FKIP UMSU. Karya telah beberapa kali memenangkan lomba, karya juga telah terbit di beberapa media massa Medan dan telah dibukukan dibeberapa buku antologi baik pantun, puisi ataupun cerpen. Email: winda.prihartini@rocketmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

News