Jakarta|Lintas Gayo – Diberitakan Okezone, Senin (14/10/2013), Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menggagas adanya konsensus nasional untuk menyikapi segala permasalahan bangsa. Rumusan konsensus nasional ini digagas untuk mengantisipasi aksi yang dilakukan elemen bangsa yang kecewa dengan kinerja pemerintah selama ini.
“Kalau tidak maka ini akan memungkinkan elemen-elemen bangsa yang tidak puas dengan keadaan dan kemudian mengambil jalan sendiri,” kata Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin di kantornya, Menteng, Jakarta, Senin (14/10/2013).
Aksi ini, kata Din, juga akan diikuti oleh sejumlah tokoh nasional. Namun dia tidak menyebutkan siapa saja tokoh nasional yang terlibat dalam konsensus nasional. “Besok juga akan ada pertemuan lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan merumuskan materi penyelamatan Bangsa Indonesia, menyusul ancaman pergerakan revolusi 15 tahun pascareformasi. Rencananya pertemuan tokoh nasional itu akan digelar pada 17 Oktober.
Okezone juga menyebutkan statemen Din Syamsuddin yang mengatakan, konsensus nasional merupakan satu-satunya jawaban untuk menghadang pergerakan revolusi. Konsensus jadi kebutuhan mutlak yang tidak bisa tertunda lagi untuk kepentingan penyelamatan bangsa.
Hal utama yang menjadi pokok pembahasan saat konsensus nasional yaitu maraknya korupsi serta penegakan supremasi hukum, demokratisasi, dan sistem pemilu.Din menegaskan lolosnya Undang-Undang tentang ormas merupakan bukti kehancuran negeri.