Sayutiman: Demi Keberhasilan Rehab Rekon Dibutuhkan Transparansi

Redelong | Lintas Gayo – Acara kegiatan sosialisasi petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi, serta uji publik dan pembentukan tim pendamping masyarakat pasca bencana gempa bumi. Berlangsung sehari penuh di Aula Setdakab Bener Meriah. Senin (11/11/2013)

Acara yang dibuka oleh Sayutiman, SE, MM.  Selaku Asisten Administrasi Umum Setdakab setempat menyampaikan, gempa yang menggoncang Bener Meriah dan Aceh Tengah pada tanggal 2 Juli 2013 lalu, telah meluluhlantakkan sebagian sendi-sendi kehidupan masyarakat, di antaranya kerusakan  sarana perumahan, sarana pendidikan dan kesehatan, rumah ibadah, jalan, jembatan, irigasi serta 7 warga Kabupaten ini meninggal dunia.

Lanjutnya, dalam hal ini pemerintah daerah dibantu oleh pemerintah provinsi, pemerintah pusat dan pihak lainnya, yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu meringankan beban warga dengan memberikan dukungan moril dan mengkoordinasikan seluruh kekuatan untuk turun ke lokasi bencana serta mendistribusikan bantuan.

Sayutiman menyebutkan, beberapa tahapan penanggulangan bencana, diantaranya; tahap tanggap darurat, tahap transisi dan yang terakhir adalah tahap rehab-rekon. Pada tahap rehab-rekoni ini dasar pelaksanaannya adalah data mengenai tingkat kerusakan yang akan melahirkan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Ia juga menjelaskan, untuk membuktikan kebenaran dari akibat gempa tersebut di atas baik secara teknis maupun secara fakta di lapangan maka akan dilakukan pengecekan kembali terhadap data tersebut melalui kegiatan uji publik. Karena di uji publik itu nantilah baru diketahui seberapa akurat data kerusakan di lapangan, dan hal ini juga akan diawasi oleh tim pendamping yang dibentuk pada hari ini.

Tambahnya lagi, berdasarkan hal tersebut di atas kepada seluruh unsur terkait yang menangani tahap rehab-rekon harus benar-benar memiliki data yang valid sehingga saat dilaksanakan rehab-rekon tidak terjadi ketimpangan dan penyelewengan terhadap objek yang akan diselesaikan, sebab apabila itu terjadi maka diyakini menimbulkan masalah baru dikemudian hari sehingga seakan-akan pemerintah tidak pernah serius menangani setiap bencana yang terjadi. padahal pikiran kita, tenaga dan waktu kita sangat tersita untuk itu.

“Kepada semua pihak agar dapat saling berkoordinasi dan berkomunikasi dengan jelas serta transparan sehingga lambat laun tumbuh saling percaya, saling memperkuat dan saling memerlukan, koordinasi dan komunikasi yang jelas serta transparan akan meningkatkan kemitraan dan memiliki peran penting dalam keberhasilan rehabilitasi dan rekontruksi pasca gempa di tanah Gayo tercinta ini,” serunya.

Kemudian, terhadap tim pendamping yang akan dibentuk yang terdiri dari para Camat, Danramil, Kapolsek, Kepala Kampung dan Tokoh Masyarakat diharapkan sanggup mencermati, menghayati sekaligus memahami apa yang menjadi tugas yang nanti akan diberikan.

“Kami yakin para tim pendamping telah paham betul apa yang terjadi di lapangan, karena merupakan unsur yang paling dekat dengan masyarakat dan mengetahui benar akibat dari terjadinya gempa bumi yang melanda Bener Meriah dan Aceh Tengah,” pungkasnya. (AG/HSBM/Ra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.