Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna diciptakan oleh Sang Khalik, dengan mempunyai berbagai macam keistimewaan dan kelebihan serta di lengkapi dengan fasilitas akal, nafsu dan hati yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Namun, manusia-manusia yang diciptakan oleh Allah tidak semuanya sama dalam berperilaku, ada beberapa golongan manusia atau tipe-tipe manusia menurut para ulama yang saya rangkum dalam maqalah singkat ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya bagi saya sendiri.
1. Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad (wafat 1132 H) sudah dikenal di Indonesia sebagai penyusun Ratib Haddad. Dikalangan Ba’alawi (Keturunan Nabi) , beliau salah satu ideolog atau pemikir pergerakan kaum habaib ditempat asalnya, Hadramaut atau daerah pengaruhnya, seperti Indonesia.
Dalam bukunya “Mutiara Hikmah” Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad mengutip tipe-tipe manusia. Tipe-tipe manusia itu ada empat menurut beliau yaitu:
1. Yang cukup di ingatkan dengan isyarat
2. Yang perlu di ingatkan secara langsung (terang-terangan), tetapi dengan lemah lembut
3. Yang hanya di ingatkan dengan kasar dan tegas
4. Yang tidak dapat di ingatkan dengan ketiga cara tadi
Ke empat sifat di atas ada dalam dunia hewan. Kelompok pertama seperti hewan jinak yang tidak perlu diikat ataupun dipukul. Kelompok kedua hewan yang perlu dikekang dengan tali kendali. Kelompok ketiga seperti hewan yang untuk menjinakkannya harus dipukul terlebih dahulu. Kelompok ke empat seperti hewan yang jika dikekang dengan tali kendali atau dipukul justru semakin liar.
2. Syeikh Ibnu Qayyim Al- Jauziyah
Dalam buku “Rahasia Dan Hikmah Dibalik Ibadah Shalat” tulisan Syeikh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah bahwa berdasarkan tipe manusia dalam menggunakan anggota tubuhnya. Ibnu Qayyim al-Jauziyah membagi manusia menjadi tiga golongan dalam menggunakan anggota tubuhnya:
1. Golongan pertama disebut ahlul-yaqdhah yaitu Manusia yang mempergunakan anggota tubuhnya sesuai dengan fungsi penciptaanya dan sesuai dengan keinginan sang penciptanya. Kelompok manusia inilah disebut kelompok yang beruntung dalam perdagangannya dengan Allah dan kelak akan mendapat nilai keuntungannya di akhirat. Kelompok manusia yang seperti ini menjual dirinya pada Allah swt.
2. Golongan kedua disebut ahlul-ghaflah yaitu Kelompok manusia yang menggunakan anggota tubuhnya untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan misi dan fungsi penciptaannya. Namun sebaliknya, ia memenjarakannya untuk melakukan amal kebajikan serta menggunakannya untuk perbuatan-perbuatan maksiat dan melanggar ketentuan dari Sang Penciptannya.
Kelompok manusia ini termasuk golongan manusia yang amal perbuatannya sia-sia, perdagangannya dengan Allah merugi dan akan jauh dari Ridha Allah dan pahala yang besar serta akan mendapatkan murka dan azab dari Allah swt.
3. Golongan ketiga disebut dengan ahlul-khiyanah yaitu Kelompok manusia yang menghambat fungsi anggota tubuhnya sehingga tidak sesuai dengan kodrat dan aturan dari dicitakannya anggota tubuh tersebut. Bahkan kelompok manusia ini sengaja mematikan anggota tubuhnya dan membiarkan tidak mengenal Allah swt.
3. Syekh Abdul Qadir Jaelani
Syekh Abdul Qadir Jaelani Membagi Manusia Menjadi Empat Kelompok:
Pertama: orang yang tidak memiliki lisan dan hati. Ia adalah pelaku maksiat yang menyesatkan, lagi bodoh. Allah tidak menghiraukannya dan tidak ada kebaikan sama sekali dalam dirinya, ia dan orang-orang yang semisal dengannya adalah kelompok yang bernasib jelek.
Kedua: orang yang memiliki lisan tapi tidak memiliki hati. Ia berbicara dengan hikmah, namun tidak mengamalkannya. Ia mengajak manusia kepada Allah namun ia sendiri lari dari larangan-Nya.
Ketiga: orang yang memiliki tapi tidak memiliki lisan. Ia adalah orang mukmin. Ia menutupi dirinya dari makhluk-Nya, menurunkan pundaknya, membuatnya dapat melihat aib dirinya sendiri, menyinari hatinya, memberitahunya bahwa berbagai musibah di akibatkan oleh bercampur tangan manusia, membuatnya mengetahui bahwa kesialan di akibatkan oleh perkataan, dan membuatnya meyakini bahwa keselamatan diraih dengan bersikap diam, mengasingkan diri dan menyendiri.
Keempat: orang yang pada saat berada di alam malakut (kerajaan langit) dipanggil sebagai orang agung.
4. Ada 4 jenis orang:
1. Orang yang tahu bahwa ia tahu
2. Orang yang tahu bahwa ia tidak tahu
3. Orang yang tidak tahu bahwa ia tahu
4. Orang yang tidak tahu bahwa ia tidak tahu
Orang yang dewasa adalah orang tipe ke-1 dan ke-2.
Orang tipe ke-3 adalah orang yang belum tahu bahwa ia tahu. Jadi, ia perlu disadarkan.
Orang tip eke-4 adalah orang yang paling berbahaya di dunia ini.
Itulah berbagai macam-macam jenis manusia atau tipe-tipe manusia menurut para ulama, semoga kita menjadi golongan manusia yang terbaik walaupun tidak menjadi yang terbaik maka berbuat menuju ke arah yang baik.
*Penulis: Kompasianer dan Kolumnis LintasGayo.com