Takengen |Linta Gayo – Provinsi Aceh mengirimkan sebanyak 12. 840 unit mobiler bantuan, untuk sekolah yang rusak akibat gempa di dataran Tinggi Gayo. Namun, aktifis LSM di daerah tersebut mengingatkan, agar mobiler tersebut tidak dikorupsi, dimanipulasi oleh siapapun.
Demikian sebut Sejahtera, aktivis LSM Cinta Bangsa yang juga sebagai pemantau rehab rekon Gempa Gayo, kepada LeuserAntara.com, Sabtu (21/12/2013), serta menambahkan, dia mendapat informasi dari salah satu media di Aceh, bahwa mobiler untuk sekolah yang rusak sudah di kirim ke Takengen.
Dirincikan Sejahtera, jenis bantuan yang diberikan provinsi untuk sekolah di lokasi gempa ini berupa kursi dan meja. Jumlahnya 12.840 unit, sumber dana APBA 2013. Bila dirupiahkan nilai mobiler tersebut sekitar Rp4 miliar.
“ Saya berharap, bantuan tersebut segera diberikan dan ditempatkan ke sekolah-sekolah yang memang membutuhkannya. Jangan lagi dikorupsi untuk kepentingan pribadi dan kelompok,” ujarnya.
Karena menurut Sejahtera, sudah berkali-kali Dinas Pendidikan Aceh Tengah menjadi pemberitaan miring, buruk (bad news-Red) oleh sejumlah media ,” dinas tersebut selalu menjadi pemberitaan yang negatif, oleh karena itu, kepada masyarakat Gayo agar bisa mengawal pendistribusian mobiler tersebut ,” ungkapnya.
Bukan hanya itu menurut Sejahtera, dia mengimbau kepada masyarakat agar mengawal proses pembanguan rumah sekolah yang rusak akibat gempa gayo,” kita ingin semua transparan, membangun dengan jujur. Tidak ada lagi yang “makan” besi, semen, main sunat uang pembangunan dan lainnya ,” harap aktivis LSM ini.
Dari data yang dihimpun LeuserAntara, fasilitas pendidikan itu akan segera didistribusikan pihak dinas bagi 121 lembaga sekolah dengan berbagai tingkatan yakni; SD, SMP dan SMA sederajat.
Selain mobiler tersebut, sebelumnya sejumlah bantuan lainnya telah disalurkan untuk para pelajar di sana. Selain alat tulis, baju dan perlengkapan lainnya, juga telah diberikan bantuan uang sebesar Rp7.50.000 untuk 7.020 siswa setingkat SMA.
“ Bantuan alat tulis, baju dan perlengkapan lainnya, sumber dananya dari APBA 2013 dengan nilai hampir sama dengan mobile, yakni sekitar Rp4 milyar. Sementara bantuan langsung sebesar Rp7.50.000/siswa sumber dananya APBN 2013 dengan nilai Rp5 milyar lebih,” kata Nasaruddin, mengutip dari tulisan media Waspada.
Menurutnya, meski berbagai bentuk bantuan telah dialirkan untuk membenahi kelancaran aktifitas belajar di lokasi gempa, namun berbagai upaya untuk menormalkan kembali dunia pendidikan harus tetap dilakukan.(Azzam/Leuserantara)