Takengen| Lintas Gayo- Masyarakat yang hadir dalam persidangan paripurna DPRK meminta agar kantor KIP dan kantor bupati Aceh Tengah disegel. Sembilan Parpol yang sudah menyampaikan sikapnya meminta dewan bila bupati tidak melantik KIP, maka kantor KIP harus disegel.
Suasana persidangan yang dipimpin M.Nazar di ruang Oprom Pemda Aceh Tengah, Senin (17-02-2014) berlangsung panas. Masyarakat mendukung pernyataan Parpol bahkan mereka yang hadir dipersidangan ini, meminta agar bukan hanya kantor KIP yang disegel, namun kantor bupati juga disegel.
Permintaan penyegelan ini dibahas DPRK dalam sidang paripurna, “bila ini keinginan rakyat, maka persoalan ini kita serahkan ke rakyat,” sebut Nazar. Persidangan semakin panas, ketika Sabirin, dari Gerindra, seperti mendikte pimpinan dewan agar menghadirkan Muspida plus, jangan hanya sidangnya seperti ini.
“Bila persidangan seperti ini tidak akan ada hasilnya, nanti saya yakin akan ada demo tandingan,” sebut Sabirin RB.
Namun Nazar cepat memotong agar suasana tidak panas. Sabirin tidak dibernarkan melanjutkan keterangannya. “Tolong jangan dipropokasi persidangan ini,” sebut Nazar.
Win Arsyadin, selaku tokoh Partai PBB meminta dewan untuk mendengarkan rakyat. Karena dewan adalah wakil rakyat, maka rakyatlah yang menjadi pimpinan dewan, dewan bertanggung jawab kepada rakyat.
“Sekarang rakyat memerintahkan kepada DPRK untuk melakukan penyegelan kantor bupati dan KIP, ini keputusan rakyat adalah keputusan yang tertinggi. Apapun yang dihasilkan persidangan ini, adalah keputusan yang paling tinggi,” sebut Win Arsyadin Hakim.
Ketika berita ini diturunkan pukul 15.00 WIB, sidang masih berlangsung, perwakilan BRI hadir ke sidang dewan, diagendakan hari ini dewan mengeluarkan rekom, agar pihak BRI segera mengerluarkan dana rehab rekon, dengan dasar rekomendasi DPRK. (Tim LG)