Sopir Labi-labi Toa Gotroy Tutupi Lubang Jalan

Tan Saril | Lintas Gayo : Prihatin dengan kondisi jalan berlubang sehingga rawan kecelakaan serta kerusakan bagi kenderaan, sejumlah sopir angkutan jenis labi-labi jurusan Kota Takengen – Toa Pegasing melakukan gotong royong menutup sejumlah lubang  jalan di kawasan Tan Saril, Rabu (4/4).

Gotong royong yang dimulai sekitar 11.00 Wib tersebut langsung dipimpin oleh Ketua Perkumpulan Labi-labi jurusan Toa, Liswandi bersama belasan anggotanya.

“Kegiatan ini kami lakukan karena prihatin terhadap lubang yang bertabur dibadan jalan ini. Selain mengundang kecelakaan, lubang ini bisa menyebabkan kerusakan mobil kami yang saban hari melintas dari pagi hingga menjelang maghrib mengangkut penumpang,” kata Liswandi.

Pengakuan Liswandi, aksi yang mereka lakukan spontan saja, tanpa ada komando dari pihak manapun. “Secara bersama-sama kami membeli semen dan mengumpulkan pasir dan batu dan mengerjakannya sendiri. Tak ada pihak yang menyuruh,” tegas Liswandi yang bernanggotakan sekitar 80 unit pemilik angkutan labi-labi jurusan Toa ini.

Jika aksi ini dianggap salah dan melanggar hukum, lanjut Liswandi, dirinya siap menerima resikonya. “Jika saya dan kawan-kawan dianggap bersalah telah berupaya perbaiki jalan. Jangan cari siapapun selain saya. Saya siap bertanggung jawab,” ujarnya lagi.

Sementara menurut sopir lainnya yang tidak ingin disebut namanya mengaku agak kesal dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap perawatan jalan tersebut. “Kami masyarakat awam, tapi kami tau ada pihak yang seharusnya bertanggung jawab mengurus fasilitas umum seperti ini. Mereka punya dana dan fasilitas, tapi kenapa jalan lubang-lubang ini tidak ditutup,” kata salah seorang sopir diamini rekan-rekannya.

Pantauan Lintas Gayo, beberapa saat setelah penutupan lubang di tanjakan Tan Saril, para sopir melanjutkan penutupan lubang di sekitar Totor (Gayo : jembatan) Saril, persis dihadapan sejumlah banner calon bupati (cabup) dan calon wakil Bupati (cawabup) Aceh Tengah di pemilukada mendatang yang dipampang didinding bukit di lokasi tersebut.

Sejumlah pengendara roda empat dan roda dua tampak bersimpati atas kegiatan tersebut dan memberikan sejumlah uang untuk membeli minuman para sopir tersebut.

Dari keterangan seorang warga yang biasa berjualan ikan sepanjang hari di sekitar Totor (Gayo : Jembatan) Saril, Asmidar, lubang-lubang jalan tersebut sangat berbahaya dan  mengganggu arus lalu lintas. “Beberapa hari lalu, seorang ibu yang mengenderai roda dua terjatuh di lubang ujung totor ini. Apalagi jika hujan, air penuh diatas jembatan sehingga lubang tidak terlihat oleh pengendara,” kata Asmidar. (Windjanur)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments