Banda Aceh | Lintas Gayo– Himpunan Mahasiswa Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (HIMAGEO FKIP Unsyiah) bekerjasama dengan Walhi Aceh melaksanakan seminar lingkungan hidup dan penanaman pohon kebeberapa Gampong di Kecamatan Syiah Kuala. Acara seminar yang bertema “ One House One Tree “ dilaksanakan di Auditorium Fkip Unsyiah, Sabtu (7/6). Menghadirkan pemateri Muhammad Nur direktur Walhi Aceh dan Daska Aziz dosen pendidikan geografi.
Drs. Yusuf Harun, M.Pd yang mewakili ketua Prodi mengatakan prodi geografi menyambut baik serta memberikan apresiasi kepada para mahasiswa yang berinisiatif mengadakan acara seminar lingkungan hidup & aksi penanaman pohon untuk menyambut hari lingkungan hidup dunia. Peduli lingkungan dipandang penting dan perlu diperhatikan, karena menyokong kehidupan manusia dimasa yang akan datang.
“Manusia sebagai wakil Allah di bumi, maka semestinya menjaga kelestarian lingkungan disekitar kita”, ujar Yusuf Harun.
Dia juga menambahkan, usaha pelestarian lingkungan tidak hanya dengan melakukan seminar dan penanaman pohon saja. Tetapi mencoba mengsosialisasikan kepada masyarakat akan penting nya menjaga lingkungan dan tentunya berawal dari diri sendiri dalam menjaga lingkungan disekitar kita.
Sementara itu Daska Aziz dosen prodi geografi yang juga sebagai pemateri mengatakan, Indonesia memiliki Sumber Kekayaan Alam (SKA) yang cukup memadai, baik dari kelautan, mineral, hutan, dll. Namun sangat disayangkan, pengelolaan SKA masih sangat buruk dan belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Tentunya pemerintah harus mengeluarkan regulasi-regulasi yang ketat mengenai pengelolaan SKA, agar pengelolaan berjalan efektif, efisien, dan tepat sasaran.
“Pentingnya pengelolaan yang efektif dari pihak pemerintah agar SKA yang dimiliki bisa digunakan secara efekti” ujar Daska.
Muhammad Nur Direktur Walhi Aceh dalam materinya mengatakan, hutan di Aceh selama 42 tahun belakang hingga saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Banyak peraturan pemerintah yang cuma tertulis saja, namun tidak serius dalam menjalankan peraturan tersebut sehingga banyak kekayaan alam yang seharusnya dilindungi malah menjadi kawasan industri yang berada diluar jangkauan pemerintah.
“Hutan suaka alam dan hutan lindung semakin hari semakin sedikit dan tidak heran jika banyak terjadi bencana alam seperti banjir, punahnya spesies flora dan fauna di Aceh.” Ujar ketua Walhi tersebut.
Dia juga meanmbahkan disinilah peran penting para LSM, Akademisi, dan Mahasiswa dalam mengawasi kebijakan pemerintah agar tidak salah dalam membuat peraturan yang berkaitan dengan lingkungan.
Muammar Yassar ketua umum HIMAGEO mengatakan tujuan Himageo melaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa pada khususnya mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Aksi penanaman pohon dilaksanakan di 3 gampong yaitu alue naga, rukoh, dan kopelma darussalam.
“Aksi penanaman pohon merupakan bukti nyata dari mahasiswa dalam menjaga lingkungan serta bentuk aplikasi dari tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat”, ujar Muammar.
Selanjutnya para peserta yang sebagian besar dari mahasiswa geografi melakukan penanaman pohon disekitar lingkungan meunasah-meunasah dalam kecamatan Syiah Kuala.( Relis)