Takengen | Lintas Gayo– Ketua panitia pelaksanaan pelantikan DPRK Aceh Tengah, Aulia Putra, meminta maaf kepada rekan-rekan wartawan atas sehubungan banyaknya wartawan yang tidak dibenarkan masuk saat dilangsungkan pelantikan DPRK, Senin (25/8/2014).
“Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Bead memang terbatas. Namun kami tidak tahu persoalan di luar tadi, karena mendampingi Muspida, sehingga banyak wartawan yang tidak dapat meliput,” sebut Aulia kepada Pers.
Seharusnya, sebut Aulia, wartawan dibenarkan meliput walau tanpa bead, asalkan memiliki identitas resmi. “ Yang kami perhitungkan jumlah kursi didalam tidak memadai untuk undangan. Kursi sangat terbatas,” sebutnya.
“Ini kesalahan kami selaku panitia,” sebutnya,” ini semua dadakan kejadiannya.” Ketika ditanya kenapa dadakan, padahal acara ini bukan dipersiapkan satu hari, karena acara ini digelar lima tahun sekali, Aulia mengakui ada kesalahan tehnis.
Sementara di dalam gedung ada yang bukan wartawan, namun hanya fotograper yang dibenarkan mengambil dokumentasi. Bahkan ada satu media yang mencapai 3 orang. Sementara wartawan lainnya tidak diizinkan. Mengapa bead sedikit sekali? Aulia kembali meminta maaf atas kesalahan ini.
“Bukan kami menghalangi tugas wartawan dalam meliput berita, namun karena kesalahan kami dalam mengkondisikannya,” sebut Aulia.
Sehubungan dengan pelantikan DPRK, wartawan yang meliput berita tidak dibenarkan masuk, karena tanpa bead. Pihak keamanan bertugas mengamankan proses persidangan.
Namun yang menjadi persoalan bagi wartawan, panitia tidak siap menghadapi event lima tahun sekali yang seharusnya publik berhak tahu siapa wakilnya yang akan dilantik. Akibat tidak dibenarkan masuk banyak media yang tidak memiliki dokumentasi. (Iqoni RS)