Yogyakarta | Lintas Gayo – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) DIY menggelar aksi simpatik dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang ke 86 di titik 0 km Yogyakarta, selasa sore (28/10/2014).
Berbeda dengan aksi-aksi sebelumya, aksi kali ini diwarnai dengan penyampaian orasi dari perwakilan daerah dari seluruh Indonesia. Aksi dimulai pada pukul 16.15 WIB. Aksi simpatik ‘hari sumpah pemuda’ ini dimulai dengan orasi berantai pemuda dari Pulau Sumatera hingga Pulau Papua. Terdapat 20 perwakilan kader KAMMI yang berorasi menggunakan bahasa daerah.
Ke-20 bahasa daerah tersebut yaitu: Walia Rahman Bahasa Gayo , Aziz Batak, Andri Melayu Riau, Anpras Jambi, Fadhil Bengkulu, Ardio Palembang, Kharis Bangka, Ridho Lampung, Makhrus Banten, Ilman Sunda, Wijang Jawa, Aulia Banjar, Fitriah Melayu Kalimantan, Fitri Aprillia Sula, Rifadli Gorontalo, Saiful Bima, Ramadhan Sasak, Al-Fathi Maluku, Fahri Arif Manggarai, Papua.
Selain orasi dari kader KAMMI, turut hadir pula perwakilan dari forum komunikasi mahasiswa Bone Jogja, yang menyampaikan puisi yang berjudul ‘anak-anak bangsa’, sebuah refleksi tentang pemuda Indonesia.
“Secara garis besar, orasi yang disampaikan dengan bahasa daerah ini adalah tentang Problematika Daerah, tantangan Pemuda masa kini, dan harapan akan terjaganya persatuan Indonesia,” terang Kepala Humas Kreatif KAMMI DIY, Kharis Pradana, Selasa (28/10).
Kharis menyatakan orasi dengan bahasa daerah tersebut adalah bukti bahwa pemuda KAMMI adalah pemuda-pemudi yang berasal dari daerah, dengan tetap menjaga kearifan budaya daerah masing-masing.
“Pemuda KAMMI bertekad untuk tetap menjaga semangat sumpah pemuda bersama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, siap menyingsingkan lengan baju, untuk Indonesia maju,” jelas Kharis.
Aksi simpatik yang dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta ini diakhiri dengan sebuah tekad bersama untuk menjaga semangat sumpah pemuda dan dilanjutkan pembacaan teks sumpah pemuda bersama seluruh massa aksi. []
