Takengen | Lintas Gayo- Mahasiswa asal Aceh Tengah yang berada di Banda Aceh mendatangi gedung DPRK Aceh Tengah, Senin (18/11/2014). Mereka mempertanyakan kenapa DPRK Aceh Tengah menolak usulan pembangunan asrama mahasiswa.
“Dimana harga diri Aceh Tengah, karena sampai sekarang hanya Aceh Tengah yang tidak memiliki asrama di Banda Aceh. Mengapa usulan pembelian tanah dan pembangunan asrama ditolak dewan dalam sidang anggaran,” sebut Yusuf Sabri Rahman, salah seorang mahasiswa Gayo di Banda Aceh.
Demikian dengan Dian Saputra dan Al-Zikri dari utusan mahasiswa ini, menyampaikan persoalan mereka pada pimpinan sidang sementara DPRK Aceh Tengah (Muhsin Hasan dan Zulkarnain). Pertanyaan mahasiswa itu dijelaskan Zulfikar AB anggota dewan dari Gerindra, bahwa usulan yang ditolak itu bukan asrama mahasiswa, namun usulan pembuatan sekretariat Pemda Aceh Tengah.
“Apakah sekretariat Pemda Aceh Tengah itu juga untuk asrama mahasiswa? Ini yang tidak ada kejelasan dari bupati. Pimpinan dewan harus menanyakan kepada bupati, apakah ini untuk mahasiswa atau sekretariat Pemda,” sebut Sirajuddin anggota DPRK Aceh Tengah.
“Negeri kita ini miskin. Mahasiswa yang berkuliah di Banda, dan daerah lainnya adalah golongan ekonomi menengah ke atas, sementara mahasiswa yang kuliah di Gajah Putih, adalah mahasiswa yang ekonomi keluarganya miskin. Saya lebih memprioritaskan Gajah Putih di Aceh Tengah, yang sampai kini tanah kampusnya tidak ada,” sebut Sirajuddin.
“Gajah putih itu lebih penting, karena itu tempat rakyat miskin di Aceh Tengah menimba ilmu. Kalau di Banda dipenuhi bagaimana dengan Jogya, Jakarta dan daerah lainnya, sementara daerah kita ini miskin. Gajah Putih harus lebih diutamakan. Saya tidak mengusulkan anggaran untuk asrama mahasiswa di Banda Aceh,” sebutnya. Bersambung. (LG 013)
Berita Terkait: #Polemik Asrama