“Menagih”  Janji Suci Anggota DPR Terpilih

Oleh : Satria Darmawan*

Satria Darmawan

Sudah hampir berjalan 1 tahun anggota DPRK Aceh Tengah periode 2014-2019 Menduduki kursi panas di gedung DPRK Aceh Tengah setelah dilantik pada  hari senin (25/8/2014) lalu yang digelar di Aula DPRK Aceh Tengah suasana pada saat itu sempat menegangkan karena beberapa awak media dilarang meliput peristiwa bersejarah itu, masih teringat jelas pada proses pelantikan tersebut dihadiri seluruh anggota keluarga teman, kolega hadir di gedung tersebut untuk sekedar mengucapkan selamat dan juga berfoto dengan 30 anggota dewan yang terpilih, acara yang cukup megah memang pada saat itu senyum pepsodent tampak terlihat dari wajah wajah para wakil rakyat tersebut dengan jas dan dasi mereka tampak lebih gagah dan berwibawa.

Dibalik itu semua masih ingatkah mereka dengan janji suci mereka terhadap rakyat pada masa kampanye dulu, janji janji politik yang mereka tawarkan kepada masyarakat agar dapat meraup simpati dan suara dari masyarakat Dapil mereka masing masing, penulis sangat berharap mereka tidak lupa akan janji janji suci tersebut rakyat merasa peranya sebagai warga Negara telah usai setelah mencoblos dibilik suara dan mengantarkan para calegnya duduk dikursi panas tersebut  justru pasca pencoblosan rakyat memperoleh konswensi yang lebih penting dimana rakyat sebagai penagih janji setelah memilih sejatinya rakyat memiliki tugas mendesak sebagai penagih janji yang paling aktif terhadap para wakil wakilnya yang sekarang duduk di gedung DPR.

Janji janji politik yang di tawarkan anggota dewan terpilih bukanlah hanya sekedar janji biasa janji ini merupakan amanah yang harus disampaikan dan dijalankan sebenar benarnya janji yang mereka tawarkan bukanlah hanya kesepakatan mereka dengan rakyat akan tetapi janji tersebut kesepakatan mereka dengan Alllah swt karena mereka sekarang duduk di gedung dewan bukan hanya karena janji janji politik yang mereka tawarkan kepada masyarakat akan tetapi allah SWT yang memberikan amanah kepada mereka untuk menjadi seorang wakil rakyat yang amanah.

Oleh karena itu masyarakat wajib menagih janji suci anggota dewan terpilih bukan hanya menagih tapi masyarakat juga harus bisa memperhatikan kinerja anggota Dewan terpilih kita juga sebagai masyarakat wajib memperhatikan akuntabilitas politik setiap wakil rakyat untuk bahan pertimbangan jika mereka mencalonkan lagi sebagai wakil rakyat di tahun tahun yang akan datang

Kemunculan ”wajah-wajah lama” dalam susunan anggota badan legislatif untuk periode yang baru juga terjadi akibat kurangnya perhatian publik atas akuntabilitas politik setiap wakil yang dipilihnya. Padahal, publik memiliki posisi sangat strategis menyeleksi siapa saja wakilnya yang benar-benar mewakili kepentingan politiknya.

Dengan begitu, pileg bukan batas akhir kita masyarakat  untuk berperan tapi inilah kesempatan kita untuk memulai sekaligus menjejakkan secara tegas tugas-tugas sejarah baru yang mesti kita tunaikan bagi kepentingan bangsa dan negara. Akhirnya, mari menagih janji dewan terpilih sekaligus mencintai Indonesia tanpa TAPI Merdekaaaaa….!


*Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI Aceh ) Badan Pekerja Gerakan Anti Korupsi Gayo (GeRAK Gayo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.