Pramuka Aceh Tengah Gelar Aksi Minta Perhatian Pemda

Takengen | Lintas Gayo–  Peduli Pramuka Aceh Tengah menggelar aksi. Mereka meminta Pemerintah Daerah untuk peka dan memikirkan nasip Pramuka di negeri dingin itu, tidak lagi terombang ambing.

Pemindah gedung Pramuka Aceh Tengah dari bekas kantor Dayah di dekat Pendopo, telah menimbulkan aksi para Pramuka dan pecinta Pramuka di sana. Mereka menuntut agar Pramuka memiliki gedung yang permanen, serta sejumlah kebutuhan lainya untuk Pramuka.

“Kami meminta kebijakan Pemda, agar Pramuka memiliki secretariat di seputaran kota. Sekretariat ini vital, karena selain memudahkan komunikasi juga memperlancar persoalan administrasi,” Ijal, coordinator lapapangan aksi damai ini.

Aksi damai yang dilaksanakn, Rabu (6/11/2017) dimulai dari gedung Olah Seni Takengen, kemudian para aktifis Pramuka ini menggelar aksi di depan Mapolres dan kemudian dilanjutkan ke Kantor Bupati. Setibanya di Kantor Bupati, mereka diterima oleh pemimpin di negeri dingin itu dan diperkanankan masuk ke ruangan kerja wakil Bupati Aceh Tengah.

Pramuka di Aceh Tengah sudah berulang kali berpindah kantor. Semula kantor mereka di jalan lembaga dan sudah puluhan tahun di sana. Namun kemudian aktifis anak bangsa itu terusir dari sana, karena gedung itu menjadi sengketa.

Kemudian Pramuka berpindah/menyewa rumah di Mongal. Tak lama kemudian pindah ke Kantor eks Dayah. Belum mencapai setahun di kantor Dayah ini, kembali harus dikosongkan, karena gedung eks Dayah ini diberikan Bupati Aceh Tengah untuk pinjam pakai buat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Kabupaten Aceh Tengah.

Pramuka dialihkan lokasinya ke SKB untuk pinjam pakai. Disana ada 3 ruangan, serta area yang sedikit luas. Namun para penggerak Pramuka itu lokasi SKB itu pantasnya untuk Diklat Pramuka, karena selain lokasinya jauh dari kota juga, area itu tepatnya diperuntukan buat diklat.

“Kami meminta kepada Pemda Aceh Tengah untuk menyediakan gedung secretariat di seputaran kota. Selain itu kami juga meminta agar perhatian terhadap Pramuka, seperti pengadaan kenderaan operasional,” sebut Ijal.

Aksi ini, walau tidak banyak diikuti oleh aktifis Pramuka, namun menjadi perhatian masyarakat. Apalagi Pramuka selama ini di Aceh Tengah dikenal aktif sebagai mendidik kader bangsa. (Khosy Nawar T/Iqoni RS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.