Redelong| lintasgayo.com – Direktur RSUD Muyang Kute meluruskan tentang beredar isue bahwa di Rumah Sakit ada pasien dengan inisial (YR) 92 tahun asal kecamatan Bukit dengan Rapid Test (+), Rapid Test memang Reaktif. tetapi IgM (Negativ), dan hasil laboratorium lain dan tanda-tanda fisik tidak ada yang mendukung pasien Covid-19.
Lebih lanjut Direktur RSUD Muyang Kute dr. Sri Tabah Hati, mengatakan bahwa Rapid Test IgG (positif) yang Reaktif itu hal yang normal untuk pasien yang sudah lama sakit. Dan pasien ini sudah pernah di rawat sebelumnya karena sudah berulang kali kambuh dengan penyakit (Anemia Aplastik).
Selain itu Sri Tabah Hati, lebih jelasnya penyakit Anemia Aplastik adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakmampuan sumsum tulang memproduksi sel darah baru dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah salah satu atau semua jenis sel darah mengalami penurunan.
Kemudian ada beberapa gejala awal Anemia Aplastik adalah lelah, pucat, sesak napas, dan pusing. Penderita Anemia Aplastik juga mudah mengalami infeksi karena kekurangan leukosit atau sel darah putih (leukopenia).
Disamping itu pasien tersebut tadi malam sudah dirujuk ke Banda Aceh Jumat 17/07/2020 guna pemeriksaan sumsum tulang, dan yang dikatakan Reaktif
berdasarkan pedoman revisi 5 (Lima) buku covid-19, bahwa Rapid Test bukan lagi merupakan suatu nilai rujukan yang menandakan pasien di curigai covid 19.
Pemeriksaan rapid tes bukanlah suatu diagnostik terhadap penyakit Corona atau Covid-19, namun hanya suatu Screening. Kesimpulan yang dapat diambil dari pemeriksaan Rapid tes adalah Reaktif dan non Reaktif (bukan positif atau negatif).
Perlu dan penting kami luruskan terhadap isu yang berkembang terhadap (YR) 92 tahun diisukan Reaktif Covid-19, tadi malam sudah berada di RSUZA Banda Aceh dan yang bersangkutan dirawat di ruang biasa disana. Dimana hasil laboratorium Swab (PCR ) YR 92 Tahun sudah keluar yang hasilnya negative.
“Sehingga perlu dikonfirmasi dengan Swab bila hasil Rapid Reaktif, dan bila hasil Rapid non Reaktif maka diulang 7 sampai dengan 10 hari kemudian,” kata Sri Tabah Hati klaripikasi isu yang berkembang kepada lintasgayo.Com, Sabtu 18/07/2020.
Sementara terkait dengan IgG artinya Reaktif persamaan lain ialah infeksi yang terjadi sudah lama, sedangkan IgM infeksi yang terjadi baru saja. Bila IgG reaktif masih perlu dilakukan Swab pemeriksaan PCR.terang Sri Tabah Hati.(Putra Mandala/Ihfa)