Redelog | Lintasgayo.com – Mewakili Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi Melalui Asisten I Drs. Muklis, menghimbau kepada Dinas terkait untuk terus melakukan penyuluhan perbaikan gizi bagi Balita dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah untuk mencegah terjadinya Stunting.
Dalam hal tersebut juga Drs. Mukhlis, saat membuka FGD pencegahan dan penanganan stunting di locus stunting yang diadakan oleh BKKBN Provinsi Aceh dan difasilitasi oleh PPPA dan KB Bener Meriah di ruang Saberpungli komplek Perkantoran Serule Kayu, Kecamatan Bukit. Rabu 18/11/2020.
Kemudian kata Muklis, salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak Balita Pendek (Stunting) di Indonesia ini. Dari 10 orang anak sekitar 3-4 orang mengalami Stunting dan ini tidak disebabkan oleh factor keturunan tetapi lebih kearah rendahnya asupan gizi dan penyakit berulang yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, periode yang paling kritis dalam penanggulangan Stunting dimuali sejak janin dalam kandungan samapi anak berusia 2 tahun yang disebut dengan usia emas. Oleh karena itu perbaikan gizi diperioritaskan pada uisa 1.000 hari pertama kehidupan anak, 270 selama kehamilan dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkan. Paparnya.
“Perlu dan pentingnya kita lakukan juga penekanan pada sector kesehatan seperti pemberian makanan tambahan ibu hamil, sedangkan untuk balita dimulai dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pemberian ASI ekslusif, pemberian Vitamin A serta pemantauan pertumbuhan, imunisasi dasar dan pemberian MP-ASI,” harap Muklis
Sementara Kepala Dinas PPPA dan KB Bener Meriah Susnaini, S.Ag, bahwa pelaksanaan kegiatan FGD ini dilakukan untuk mengantisipasi pencegahan dan penanganan stunting di Locus Stunting yang ada di 10 Kabupaten/Se Aceh. Sasaran locus stunting untuk tahun 2021 salah satu Kabupaten yang ditunjuk adalah Kabupaten Bener Meriah.
Disamping itu kegiatan ini juga untuk mencari solusi bersama terkait pencegahan dan penanganan stunting di Bener Meriah, mengingat Stunting itu sendiri belum terlalu dipahami oleh sebahagian masyarakat kita. Jelas Susnaini.
“Terkait dengan permasalahan ini dan di Kabupaten Bener Meriah dipengaruhi oleh banyak factor sehingga untuk penanganan stunting perlu dari semua sector terkait,” tegas Susanaini yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Bupati.
Kegiatan dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd sekaligus menjadi narasumber, Kesbangpol M. Jafar, SH, MH, Kadis Syariat Islam Taslim, S.Ag M.Sos, Direktur RSUD Munyang Kute dr. Sritabahhati, Sp.An, Kabag Sumda Polres Bener Meriah AKP. Hartana, S.Sos.
Termasuk perwakilan Kodim 0119/BM Kapten Inf. Jan Suhardi, perwakilan Kemenag Hasbiallah ZA, Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Aidi Sabara, S.Sos dan Dinas terkait lainnya serta tamu undangan. (Putra Mandala)
Editor: FG
Comments are closed.