Darul Ulum, Dayah Ahlusunnah Wal Jamaah di Celala

dayah Darul Ulum Celala, Aceh Tengah (foto/dok)

Di ujung barat daya Takengon, ada permata ummat yang mengundang pesona. Di sana ada ratusan santri yang mendalami ilmu Tafa,ubiyh, mereka belajar  kitab kuning. Dayah yang asri di tengah persawahan ini bernama Darul Ulum.

Letaknya di Kampung Celala, Kecamatan Celala, Aceh Tengah, sekitar 27 kilometer dari pusat kota Takengon, menuju kabupaten Nagan Raya.

Ketika mengunjungi pesantren ini Anda akan disuguhkan pemandangan yang alami. Diantara hamparan sawah berdiri bangunan tempat generasi penerus bangsa mengumandangkan Asma Allah. Pesantren ini juga dihiasi tanaman bunga, yang menyejukan mata ketika memandangnya.

Dayah ini didirikan pada tahun  1993. Ketika itu masyarakat masih krisis pengetahuan agama. Apalagi sarana transportasi ketika itu masih susah, lokasinya agak  jauh dari kota. Jauh dari tempat pendidikan agama dan pendidikan umum.

Tgk. Walid Sarjuni, pimpinan Dayah Darul Ulum Celala ini, ketika diminta keteranganya oleh santri dayah peserta pelatihan jurnalistik, dikediamanya membenarkan keadaan awal dayah didirikan.

“Sarana transportasi ketika itu masih sulit, pesantren ini berada di perkampungan yang jauh dari jangkaun informasi dan jauh dari tempat pendidikan agama dan pendidikan umum,” sebutnya.

Karena di kawasan Celala, saat itu belum menjadi ibu kota kecamatan, masih berstatus kampung, tidak ada pendidikan agama, maka pihak keluarga pendiri dayah berjibaku untuk mendirikan dayah di sana.

“Dukungan pihak keluarga para pendiri dayah serta dukungan masyarakat Celala, didirikanlah dayah Darul Ulum pada tahun 1993,” sebut Walid Sarjuni.

Dayah ini didirikan oleh dua manusia ihklas. Alm Tengku M. Idrsi Bin Mahreje dan Tgk. M. Adami Mj. Tanah tempat berdirinya dayah adalah wakaf dari dari orang tuanya, demikian dengan modal diusahakan oleh pihak keluarga dan bantuan masyarakat Celala.

“Awal mula berdiri dayah ini,” sebut Walid Sarjuni, “ muridnya hanya lima orang. Namun selang beberapa bulan kemudian, para santri dari berbagai kampung dan daerah lainya mulai berdatangan menuntu ilmu agama”.

Jumlahnya mencapai 100 orang, ada 7 orang ustadz dan tiga ustadzah, kenang Walid Sarjuni mengingat kembali awal-awal berdirinya dayah di kawasan barat daya Takengon, menuju kabupaten Nagan Raya ini.

Ketika ditanya bagaimana keadaan santri saat sekarang ini, Walid Sarjani menjelaskan, kini di dayah itu sudah ada 300 santriwan dan 19 santriwati yang memperdalam ilmu agama, ada 19 guru yang mengajarkan generasi penerus bangsa ini.

Salah seorang tenaga pengajar disana yang diminta keteranganya, Ustadz Marhalim A. Ag, yang juga wakil pimpinan dayah dan pengawas, sambil menebarkan senyum menjelaskan faham dayah ini jelas

“Dayah ini menganut pengajaran Ahli Sunnah Waljamaah. Tidak ada faham lainya disini, kecuali hanya satu Ahli sunnah wal jamaah,” sebut lelaki yang berumur 26 tahun ini, berbadan tegap, posturnya sedikit tinggi dengan warna kulit agak gelap.

Menurut Marhalim para santri di dayah ini banyak memperdalam ilmu agama  dari bidang-bidang kitab. Para santri juga memiliki kreatifitas, seperti menjahit, menanam berbagai jenis bunga dan merawatnya, sehingga pesantren ini terlihat asri, ada juga sejumlah tanaman buah buahan, sebagai pengisi waktu luang di dayah.

Para santri disana, memasuki pukul 16: 30 WIB, setelah  Ashar, memasuki masa istirahat sejenak. Ada yang mempergunakan waktu itu untuk bermaian, ada pula yang menjala ikan di sungai.

“Alhamdulilah, walau tidak banyak setiap pergi menjala ikan di air sungai ini, tetap ada rejeki. Ikan sungai ini nantinya dimasak bersama-sama para santri. Namun ada catatan dalam menjala ikan, sebelum magrib harus sudah diahiri,” sebutAri Temas Miara, salah seorang santri di sana.

Dayah Darul Ulum Celala, Aceh Tengah, telah menjadi pelita bagi warga disana khususnya. Dayah yang didirikan pada tahun 1993 itu sampai kini terus berkembang, santri-santriwati datang dan pergi silih berganti. Semoga dayah ini semakin menjadi penerang ummat. Amin. *** Tgk. Lutfi Abidin

Penulis: Santri Dayah Darul Ulum Celala, peserta pelatihan Jurnalistik Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah, Aceh Tengah.

 

Comments are closed.