Bener Meriah | Lintasgayo.com – Warga Kampung Pante Raya sambangi Polres Bener Meriah akibat geram terhadap adanya oknum yang melakukan perambahan hutan yang diduga masuk di kawasan hutan lindung.
Kepala Kampung (Reje) Pante Raya Fajaruddin mengatakan, bahwa ia bersama masyarakat mau melaporkan persoalan ini ke polres Bener Meriah karena resah dengan perambahan hutan di wilayah kampung mereka.
“Kita semua butuh lahan untuk keberlangsungan hidup kita, tapi tidak dengan cara seperti itu, karena disana terdapat sumber mata air kami,” ujarnya di halaman Polres setempat. Rabu, 3/7/2024.
Ia berharap hutan itu dikembalikan seperti semula dengan adanya reboisasi, untuk masa depan putra putri Pante Raya khususya dan umumnya masyarakat Bener Meriah.
Sebelumya, awak media ini langsung menuju ke lokasi memastikan keterangan reje Kampung tersebut.
Pantauan di lokasi, terlihat terdapat beberapa pohon bibit ganja beserta ganja kering di dalam sebuah gubuk. Terdapat pula pohon damar yang sudah di tumbangi bahkan sebahagian telah d jadikan olahan berbentuk papan menggunakan mesin potong jenis sinso, di area itu juga sudah di tanami kopi.
Disaksikan masayarakat yang ikut melihat termasuk dari tim Satreskrim Satnarkoba Polres Bener Meriah dan KPH Wilayah 2 Aceh.
Dari pembukaan lahan yang dilakukan. Sumber mata air yang berada dalam kawasan hutan lindung tidak dapat lagi di nikmati oleh masyarakat karena berkurangnya debit air, dikhawatirkan jika dilakukan pembiaran penanganan kawasan hutan lindung berpengaruh terhadap penurunan debit Air.
“Kita berharap laporan ini ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak yang berwajib semoga ini menjadi efek jera bagi yang lain agar tidak menganggu kawasan itu,” ungkap salah satu warga Kamal Khairi. (R)