Pesan Mustafa AK “Gayo Tak Hilang Jika Didong Masih Ada”

Takengon | Lintas Gayo – Seniman yang supel itu telah dipanggil yang Maha Pencipta, demikian dinyatakan penyair muda, Salman Yoga S, Kamis 25 Nopember 2012 sesaat setelah mendengar kabar berpulangnya Mustafa AK.

“Dimata saya Mustafa AK adalah sosok yang supel dan periang. Dalam banyak interaksi berkesenian, beliau selalu mensupport generasi muda untuk terus berkarya. Ia tidak pernah merasa sebagai orang tua jika sedang berdiskusi, tetapi lebih sebagai seorang sahabat yang selalu terbuka dalam segala hal,” papar Salman.

Selanjutnya dalam keorganisasian, menurut Salman, gerakan kebudayaan berbagai even kesenian baik berupa lomba didong, melengkan serta lomba seni Gayo lainnya termasuk Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) beliau sangat pro aktif.

Salman mengaku sudah mengenal Mustafa AK sejak tahun 1990. Sejak itu Salman merasa telah mendapatkan sahabat yang mempunyai dedikasi tinggi dalam hal kesenian dan kebudayaan Gayo.

Mustafa AK yang merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil di Departemen Penerangan Kabupaten Aceh Tengah dalam karirnya berada di garis terdepan dalam menjadikan Didong sebagai media komunikasi dan informasi.

Diantara karya Didongnya yang fenomenal dan menjadi referensi dalam setiap kajian ilmiah adalah lagu Didong yang berjudul Radio Rimba Raya, Keluarga Berencana, Pelita, Pembangunen dan lain-lain.

Salman Yoga mengaku sempat menjadi wakil Mustafa AK di lembaga Majlis Adat Gayo tahun 1999-2002, lalu Koordinator Bidang di tahun 2002-2004.

Sejak tahun 1992, Mustafa AK sudah kerap menjadi juri dalam perlombaan kesenian Gayo dan kerap menjadi nara sumber diskusi ilmiah tentang kesenian Gayo.

“Terakhir bersama beliau saat menjadi juri Resam Munilong di Toweren 10 Juni 2012 silam. Dia seniman yang santun, pengayom, penuh spirit dan punya dedikasi tinggi”, kata Salman.

Satu pesan yang tidak pernah dilupakan Salman saat bertemu di Taman Budaya Aceh (TBA) bulan September 2012 lalu. “Gayo tidak akan pernah hilang jika Didong masih mempunyai tempat yang luas di tengah masyarakatnya, karena itu cipta, kaji dan pertontonkanlah Didong kesegala penjuru dunia”.

Semakin banyak Ceh dan anak negeri yang melantunkan syair-syair Didongmu, semakin besar aliran pahala untukmu. “Selamat berjumpa kawan dalam pementasan yang telah engkau awali dengan alam yang berbeda”, pungkas Salman. (Kha A Zaghlul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.