TIDAK salah memang, Gayo banyak melahirkan anak-anak muda yang berbakat, baik dalam bidang seni, pendidikan, sosial, dan tidak ketinggalan dalam bidang olah raga. Kandar Hasan contohnya, pemuda asal Desa Tungel, Kecamatan Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues ini sejak duduk di bangsu SMA, dirinya sudah banyak mengukir prestasi yang tentunya membawa harum nama Gayo.
Kandar panggilan akrab pemuda kelahiran 8 Maret 1990 ini merupakan “anak emas” dari Gayo Lues. Pasalnya, sejak Kandar duduk di kelas XII SMA Negeri Seribu Bukit Gayo Lues, sudah 3 medali emas yang dia dapatkan dalam pertandingan olah raga se Gayo Lues dalam bidang olah raga tolak peluru, lempar lembing dan lempar cakram.
Dan ketika dirinya melanjutkan kuliah di Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), prestasinya semakin terlihat. Walaupun bidang olah raga yang dia tempuh berbeda dengan bidang yang dia duduki saat di SMA dulu, namun bukan berarti Kandar tidak mampu menunjukan kehebatannya.
Sejak tahun 2011, Kandar terpilih sebagai pemenang terbaik dengan mendapatkan medali emas dalam Kejuaraan Antar Pelatihan (Kerjurlat) Tarung Derajat di Unsyiah. Bukan hanya itu, Kandar kembali menuai prestasi sebagai atlit tarung derajat di Pekan Olah Raga (PON) Riau tahun 2012, namun sayang Kandar hanya mampu bersaing sampai laga semifinal ketika dirinya harus mengakui kehebata atlit dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kekalahan yang dia hadapi pada PON tersebut menjadikan Kandar berlatih lebih keras, akhirnya latihan yang dia lakukan 5 kali dalam seminggu itu menghasilkan prestasi yang cemerlang dengan meraih medali emas dalam ajang Kejuaraan Daerah (Kejurda Aceh, Piala Gubernur) tahun 2012 lalu.
Kandar mengaku, saat ini dia sedang fokus latihan dalam persiapan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas, Piala Presiden) yang kemungkinan akan digelar pada bulan 5 tahun ini di Bali.
Anak ke 5 dari 8 bersaudara dari pasangan Jafar Ali dan Habibah ini selain garang dalam tarung derajat, ternyata Kandar juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi, terbukti dengan dipercayakannya dia sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Peternakan (Himapet) Unsyiah tahun lalu. Dan hingga saat ini Kandar mengaku aktit sebagai pengurus di sejumlah organisasi seperti dalam Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Gayo Lues (Hipemagas), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Aceh, dan sejumlah organisasi kampus lainnya.
Selain aktif dalam bidang sosial, ternyata pemuda yang memiliki tinggi badan 173 Cm dan berat badan 72 Kg ini juga aktif dalam bidang seni. Sampai saat ini Kandar mengaku tetap aktif sebagai salah satu penari Saman di Lembaga Budaya Seribu Bukit (LBSB) Aceh.
Kandar mengaku bangga bisa memperkenalkan Gayo dengan bidang yang dia tempuh saat ini, baik dalam bidang olah raga, sosial hingga seni. Bagi Kandar, mahasiswa harus aktif dalam berbagai hal, apapun itu yang menurut hobi masing-masing, dengan begitu selalin bisa membanggakan orang tua dan orang-orang disekelilingnya, juga sebagai keinginan untuk dapat menunjukan Gayo dengan karya kepada Dunia.(Supri Ariu)
Lanjuten perjuangan Rinen…