Masyarakat Bingung, Hari Jadi Gayo Lues ada Dua Tanggal

logo GalusBanda Aceh | Lintas Gayo – Sejak kemarin Minggu (10/03/2013) sampai hari ini, sejumlah media sosial seperti facebook, blackberry messenger dan twitter dipenuhi kata-kata ucapan selamat ulang tahun untuk Gayo Lues oleh masyarakat asal Kabupaten Gayo Lues dari beberapa kalangan seperti mahasiswa, masyarakat umum dan pelajar.

Namun ternyata, banyak yang mengaku bingung hingga terjadi pro dan kontra dengan permasalahan hari jadi “Negeri Seribu Bukit” tersebut. Pasalnya, dalam keputusan surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), bahwa Gayo Lues diresmikan pada 2 Juli 2002, bukanlah pada 11 Maret 2002 yang saat itu adalah acara persetujuan untuk pembentukan kabupaten oleh seluruh fraksi parpol pada sidang paripurna DPR RI.

Seperti Riki Try Kurniawan contohnya, mahasiswa Ilmu Politik Universyitas Syiah Kuala ini kepada Lintas Gayo saat dihubungi melalui pesan seluler Senin (11/03/2002) siang, mengaku bingung dengan keputusan Pemerintah daerah tentang keputusan Hari Jadi Gayo Lues pada 11 Maret, berbeda dengan waktu peresmian oleh Mendagri.

”Setahu saya, pihak eksekutif berada dalam jalur Mendagri, bukan mengikuti keputusan Legislatif yang memutuskan pembentukan Gayo Lues beserta 21 Kabupaten/Kota lainnya pada 11 Maret 2002 lalu,”ungkap Riki.

Diwaktu yang sama, Adwin Maulana mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhamadiyah Sumatra Utara (UMSU) Medan mengaku lebih bersifat netral tentang kebijakan pemerintah Gayo Lues tersebut. Memang berdasarkan jalurnya, Pemkab seharusnya mengikuti waktu peresmian Mendagri pada 2 Juli 2002 lalu sebagai tanggal penetapan hari jadi Gayo Lues.

Namun tidak salah juga ketika Pemerintah dan masyarakat menganggap pembentukan awalah yang diambil sebagai referensi hari jadi Gayo Lues yakni pada penetapan Gayo Lues menjadi sebuah Kabupaten pada sidang paripurna 11 Maret Lalu, ungkap pemuda asal Desa Blower Blangkejeren ini.

Selain itu Sabarudin, warga Desa Lempuh, Blangkejeren lebih memilih keputusan apa yang diambil oleh masyarakat banyak. ”Saya sendiri lebih memilih hasil keputusan masyarakat tentang hari jadi Gayo Lues. Karena menurut saya, pada 11 Maret 2002 itu semua masyarakat menganggap Gayo Lues sudah menjadi Kabupaten yakni pemekaran dari Aceh Tenggara,” ujarnya.

Jadi, lanjut Sabarudin, sah-sah saja ketika masyarakat mengambil keputusan itu, sebab pada saat itu masyarakat sudah menganggap dirinya adalah warga Gayo Lues bukan Aceh Tenggara lagi. Berdasarkan informasi yang dihimpun Lintas Gayo, berikut keterangan Hari Pembentukan Kabupaten Gayo Lues yang diambil dari web site resmi Mendagri Indonesia di alamat: http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/11/name/nanggroe-aceh-darussalam/detail/1113/gayo-lues.

Dalam sidang Paripurna DPR-RI tanggal 11 Maret 2002 seluruh fraksi menyetujui Gayo Lues menjadi Kabupaten beserta 21 Kabupaten/Kota lainya.

Setelah itu masyarakat Gayo Lues mengusulkan kepada Bupati Aceh Tenggara daftar 5 Calon Pelaksana Tugas Bupati yaitu:

– Drs. Ramli S.

– Drs. H. Syamsul Bahri

– Drs. H. Harun Al-Rasyid

– Ir. Muhammad Ali Kasim, MM

– Drs. Abdul Gafar

Pada 2 Juli 2002 Gayo Lues beserta 21 Kabupaten/Kota lainya diresmikan oleh Mendagri Hari Sabarno sebagai sebuah Kabupaten.  Pada tanggal 6 Agustus 2002 Gubernur NAD, Ir. Abdullah Puteh melantik Ir. Muhammad Ali Kasim,MM menjadi Penjabat Bupati Gayo Lues di Kutacane. Dengan demikian selesailah sebuah perjuangan yang suci untuk mewujudkan sebuah Kabupaten yang dicita-citakan.(Supri Ariu/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.