Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”. (Bung Karno).
Jokowi Pemimpin Fenomenal
Jokowi adalah Pemimpin Fenomenal, Pemimpin dengan gaya blusukan dan pemimpin yang merakyat sehingga di cintai oleh masyarakat. Dengan gaya blusukan ini pantas kita jadikan Jokowi sebagai pemimpin Indonesia yang paling fenomenal di saat Indonesia krisis pemimpin yang merakyat.
Tidak banyak kita dengar pemimpin di Indonesia ini yang berstatus “Fenomenal” yang ada hanya koruptor, menyusahkan rakyat dan mengumpulkan kekayaan untuk pribadi dan kelompoknya. Maka muncullah gaya pemimpin ala jokowi dengan blusukan yang membuat para pejabat lain risih dan heran, sudah tentu heran karena sebelum-sebelumnya sangat sedikit pemimpin seperti Jokowi yang bisa merebut hati rakyat dan bisa langsung mendengarkan suara rakyat kecil dengan berbagai macam cara yang beliau lakukan sehingga layak seorang Jokowi menjadi sosok yang fenomenal.
Kalau lihat dari segi definisi, arti fenomenal adalah luar biasa, hebat dan dapat disaksikan dengan pancaindra.
Jokowi luar biasa dengan mengunjungi berbagai medan dengan kakinya yang kecil tapi gesit dan cepat dalam berjalan, walaupun kurus dia hebat mengalahkan orang-orang gendut yang hanya bisa duduk dikantor dan siapa pun tahu dari sabang sampai mereauke bahwa jokowi dapat kita lihat kinerjanya dengan panca indra kita sendiri melalui media-media dan para rakyatnya merasa bahagia ketika Jokowi menyapa langsung rakyat-rakyatnya yang membutuhkan pemimpin yang peduli terhadap rakyat. Sungguh Fenomenal….
Namun akhir-akhir ini banyak yang mengkritik dan memojokkan kinerja Jokowi. Padahal jokowi telah bekerja dengan karya nyata dan bisa kita lihat antusias seluruh warga Jakarta bahkan seluruh Rakyat Indonesia memberikan antusias terhadap kinerja Jokowi. Begitu juga dengan media asing yang memberitakan sikap kepemimpinan Jokowi dengan gaya blusukannya, apalagi media Indonesia ya pastilah.
Memang para Pejabat sekarang yaitu orang-orang pintar yang ada di Indonesia ini sedang mengalami sakit yang paling akut, yaitu susah melihat lawan politik banyak disenangi masyarakat dan yang benar disalahkan serta yang salah dibela itulah ulah-ulah orang pintar tapi tidak benar dalam berpolitik.
Saat para pejabat terjerat kasus korupsi banyak yang diam, bahkan ada yang membela orang jahat tersebut. Maka muncul sosok pemimpin yang mau bekerja dan disenangi oleh masyarakat eh malah dikritik dengan kritikan tidak membangun itukah sikap seorang pejabat. Kritikan tersebut kan dari lawan partai Jokowi, iri melihat jokowi mengibarkan sayap-sayap kepemimpinan yang sesungguhnya dan dicintai oleh masyarakat Indonesia.
Sosok Jokowi Langka di Indonesia maka pejabat yang suka duduk-duduk aja dan suka ngomooong doang heran atas fenomena jokowi tersebut, ya maklumlah hanya duit aja maunya serta goyang kaki di kantor ?…
Caleg Gayo Bagaimana ?
Namun, dengan dekatnya tanggal 9 April 2014 seluruh caleg di Indonesia, tidak ketinggalan Caleg dari dataran tanah tinggi Gayo walaupun daerah ini terkenal dingin cuaca dingin tidak serta merta politik juga dingin bahkan cuaca dingin ini tidak terasa dengan cuaca politik yang begitu panas, para caleg terus blusukan dengan berbagai macam gaya mereka. Ada yang nongol di berbagai macam media online, fhoto senyum manis di samping jalan dengan tulisan janji-janji aduhai siapa saja yang melihatnya akan terbius dengan janji manis tersebut atau bahkan terus gencar dengan lobi-lobi politik dan mengunjungi para pendukungnya sampai ke desa-desa pelosok. Namun pertanyaanya ialah, apakah para caleg tersebut berani seperti Jokowi yang suka turun ke lapangan dengan gaya blusukan jika sudah terpilih nanti ?
Gaya blusukan ala Jokowi ini adalah gaya kepemimpinan khalifah Umar Bin Khattab, yang mana beliau blusukan dengan cara diam-diam melihat rakyatnya pada malam hari, walaupun beliau adalah orang yang tegas dan keras tapi saat melihat rakyatnya berada dalam kelaparan maka beliau menitiskan air mata dan mengambil gandum dengan memikul sendiri untuk di berikan kepada rakyatnya yang kelaparan.
Di saat rakyat masih membutuhkan perhatian pemerintah maka perlu kiranya para caleg turun ke lapangan melihat kondisi rakyat seperti apa, apakah rakyat masih bisa makan, masih punya beras dirumah atau masih adakah rakyat yang belum sejahtera oleh karena itu para Caleg Gayo siapapun anda dan dari partai manapun anda berasal jika sudah terpilih nanti beranikah anda seperti Jokowi ?
Jangan hanya janji-janji manis di umbar saat kampanye, yang di butuhkah masyarakat Gayo adalah perhatian dan kesejahteraan dari wakil rakyat. Kami tunggu kiprah bapak dan ibu-ibu jika terpilih nanti untuk mensejahterakan masyarakat Gayo.
Janji adalah hutang
Jabatan adalah amanah
Dan Allah swt akan meminta pertanggung jawaban atas janji dan amanah anda.
*Penulis: Kompasianer Dan Kolumnis LintasGayo.com