Lintas Gayo | Seperti dirilis situs resmi raihaniskandar.net, kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) RI menyalurkan bantuan berupa jaminan hidup (Jadup) bagi korban Gempa Gayo Kabupaten Aceh Tengah. Penyerahan secara simbolik diserahkan, akhir pekan lalu di ruang kerja Bupati Aceh Tengah.
Selain itu Kemensos juga menyerahkan bantuan terhadap 35 keluarga korban meninggal dunia dengan besar dana Rp 5 juta rupiah untuk setiap keluarga.
Hadir pada acara penyerahan bantuan Jadup dan santunan bagi 35 KK anggota komisi VIII DPR RI, Raihan Iskandar, perwakilan Kemensos dihadiri oleh Kasubbid Pemulihan dan penguatan sosial, Nimasjitoh Tri Siswandeni serta Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Aceh Drs Burhanuddin MM.Menurut Nimasjitoh, bantuan jadup yang diberikan terhitung selama 6 hari pada masa tanggap darurat dengan jumlah bantuan sebesar Rp 6 ribu per jiwa. Sehingga total dana yang disalurkan sebesar Rp 1.748.268.000,- bagi 48.563 jiwa yang terdata sebagai pengungsi dikala itu dan seluruh dana tersebut akan disalurkan secara cash kepada masyarakat,” katanya.
Dijelaskan, bantuan jadup yang diberikan adalah salah satu item dari sejumlah program Kemensos RI untuk warga yang terkena dampak gempa di dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Kemensos RI memiliki program dan kegiatan banyak, salah satunya santunan untuk korban bencana alam gempa bumi yang terjadi di Aceh Tengah, untuk ini sudah dilakukan verifikasi bulan lalu,” kata Nimasyitah.
Sementara, Anggota Komisi VIII DPR RI, Raihan Iskandar berharap agar bantuan bisa disalurkan dengan baik ke masyarakat yang merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang tertimpa bencana, untuk meringankan bebannya.Terkait masalah itu, Bupati Aceh Tengah Ir H Nasaruddin MM menilai positif karena dapat membantu meringankan korban gempa yang saat ini masih membangun hunian seadanya.Menurut Nasaruddin, bantuan yang disalurkan Pemerintah pusat melalui Kemensos dalam bentuk jaminan hidup berbeda dengan bantuan Cash For Work yang banyak diberitakan selama ini “Cash for Work“ jelas berbeda, bantuan dari Kemensos berupa jadup.
Sedangkan mekanisme penyaluran Cash for Work masih sedang dalam proses dan ditangani oleh BNPB. Kita harap dalam waktu yang tidak lama lagi juga akan disalurkan kepada masyarakat”, Harap Nasaruddin. (R-tn)