Oleh: Husaini Muzakir Algayoni*
Pesona
Sebuah cerita singkat yang menarik dari buku Brian Tracy dan Ron Arden dalam bukunya yang berjudul “The Magic Of Charm”. Cerita singkat ini di alami sendiri oleh Ron Arden. Sore itu saya melihat Nicky dan Ivan saling berbicara dan saya memperhatikan istri saya yang biasanya berkepala dingin tampak terpesona oleh Ivan. Saya berpikir, “ada apa ini ? dia bertingkah seperti ABG.” Rasa cemburu yang irasional menyengat saya dan saya bergegas untuk bergabung dengan mereka.
Tak lama setelah itu, saya bertanya kepada Nicky, “apa yang begitu menarik tentang Ivan sehingga kau tampak terpikat olehnya ?”
Istri saya berpikir sejenak dan berkata, “ketika dia berbicara padamu, seolah-olah kau sedang berada dalam kepompong bersamanya. Baginya, tidak ada orang lain di dunia ini selain kau. Dan ketika dia mendengarkan seolah-olah setiap kata yang kau ucapkan begitu penting dan memerlukan perhatian penuhnya.”
Dari cerita singkat tersebut dapat kita ambil dua kalimat yang menarik yaitu:
1. “ketika dia berbicara padamu, seolah-olah kau sedang berada dalam kepompongbersamanya. Baginya, tidak ada orang lain di dunia ini selain kau.
2. “ketika dia mendengarkan seolah-olah setiap kata yang kau ucapkan begitu penting dan memerlukan perhatian penuhnya.”
Dengan kalimat tersebut istri Ron Arden yaitu Nicky terpesona dengan sikap Ivan yang memancarkan pesona sehingga hati Nicky terpikat dengan Ivan.
Dari cerita dia atas ada aura pesona yang membuat seseorang terpikat. Begitu juga dengan caleg jika ingin memikat hati masyarakat maka munculkan pesona yang anda miliki bukan dengan iming-iming uang dan dengan membeli suara untuk memikat hati masyarakat. Ketika rakyat berbicara tentang kehidupan yang serba susah serta kesejahteraan belum dinikmati oleh rakyat oleh karena itu dengarkanlah curahan hati rakyat dengan serius jangan hanya sebagai formalitas partai, tinggalkan kepentingan partai dan dengarkan suara rakyat dengan serius. Serta renungkanlah keluhan rakyat agar bisa didengar dan dicatat biar jangan lupa ketika sudah menjadi anggota dewan…
“pesona itu memikat hati. Seperti halnya kelopak bunga yang terkembang dan terbuka oleh kehangatan serta cahaya matahari, kita juga terbuka dan terpikat oleh pesona. Pesona bertindak sebagai penarik besar, menarik kita ke arah sumber magnetnya.” (Thokoza).
Begitu besar efek dari pesona, bagi orang yang memilki pesona akan diterima oleh masyarakat dengan baik. Tidak perlu dengan cara-cara suap atau politik uang untuk mendekati masyarakat cukup pesona dengan mendengarkan dan memperhatikan suara hati rakyat dengan baik.
Cinta
Kenapa muncul konflik dan permusuhan di antara masyarakat dan kurang kepercayaan masyarakat terhadap partai maupun politisi ?
Jawabannya ialah hanya lima huruf, dan lima huruf ini tak akan pernah selesai-selesai sampai akhir zaman bagi kalangan anak muda. Ada saja cerita yang dibuat dari lima huruf ini yaitu “CINTA”.
Para pemimpin telah kehilangan cinta kepada rakyatnya dan masyarakat telah kehilangan cinta antar sesama makhluk Allah. Pemimpin lebih mementingkan isi perutnya dan hanya ada kepentingan saat pilkada
Bagaiman seharusnya kita antar sesama untuk “Mencintai, memberi, menghormati dan lain sebagainya. Daripada Dicintai, diberi, dihormati tanpa mencintai sesama
“Lebih baik mencintai daripada dicintai
Lebih baik memberi daripada diberi.”
Inilah telah hilang dari sendi-sendi kehidupan kita, semoga para caleg Gayo menebarkan pesona cintanya kepada masyarakat sehingga Masyarakat mendapatkan cinta antar sesama dan tidak memunculkan konflik dan permusuhan.
*Penulis: Kompasianer dan Kolumni LintasGayo.com Remaja Masjid Kota Banda Aceh, Gerakan #AcehTanpaJIL