Takengen-Lintas Gayo | Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Takengon menggelar Intermediate Training (LK II) tingkat nasional.
Pembukaan acara tersebut berlangsung di ruang Op Room Setdakab Aceh Tengah, Jum’at (21/3/2014).
Ketua panitia, Daryono dalam laporannya mengatakan, pengkaderan tingkat kedua ini dilakukan selama enam hari, yakni mulai 21-26 Maret 2014.
Ditambahkannya, peserta yang mendaftar berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia, yaitu Gorontalo, Pekan Baru serta sejumlah peserta dari beberapa provinsi di Indonesia, termasuk peserta dari sejumlah daerah di Aceh.
Kegiatan LK II tahun ini ujar Daryono mengambil tema “aktualisi nilai-nilai dasar HMI menuju organisasi kontemporer.”
Sementara itu Ketua HMI Cabang Takengon, Fajriansyah Lingga saat memberikan sambutan menyampaikan, intermediate training merupakan level pengkaderan tingkat II yang pesertanya mewakili cabang masing-masing cabang HMI di Indonesia.
“Kita berharap LK II ini menghasilkan kader-kader yang dapat memimpin HMI itu sendiri, demikian juga kelak memimpin dibeberapa organisasi atau instansi yang lebih besar lagi,” ucapnya.
Ditambahkannya, HMI dalam perjalanannya telah banyak memberikan kontribusi untuk daerah, oleh karena itu pembangunan daerah diiringi dan diimbangi oleh mahasiswa, agar aspirasi rakyat maupun mahasiswa dapat disinergikan oleh pemerintah daerah.
“Andai HMI tidak ada, maka daerah akan sangat kurang mendapatkan kontribusi, akan sangat kurang bergeliat,” jelasnya pada kesempatan tersebut.
Dilain pihak, Wakil Bupati Aceh Tengah Khairul Asmara, dalam sambutannya dihadapan tamu undangan yang hadir mengatakan, pemerintah Aceh Tengah memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini.
“Kader HMI harus menanggapi hal-hal kekinian, harus memiliki sikap dan karakter yang kuat untuk menyikapi perkembangan global,”
Oleh karena itu kata Khairul, pemerintah daerah mengajak semua pihak dari organisasi dan individu untuk terus belajar berorganisasi dalam pengembangan diri daripada melakukan hal-hal negatif seperti penggunaan narkoba dan lain sebagainya.
“Sampaikan konsep-konsep yang jelas, yang mengarah pada kemajuan daerah, kalau tidak secara lisan, secara tulisan juga tidak masalah,” tambahnya.
“Pembangunan di Aceh Tengah tidak hanya memerintahkan jajaran pemerintahan mulai dari daerah hingga kampung, untuk ikut membangun daerah, jelas Khairul.
“Tolong Bantu Kami,” ucapnya singkat kepada kader HMI untuk memberikan masukan positif untuk daerah.
Pada kesempatan itu, Khairul juga mengungkapkan, bahwa Bupati Aceh Tengah sedang mengambil masa cuti untuk melaksanakan kampanye bersama Partai Golkar, sehingga tidak dapat menghadiri kegiatan ini.
Acara ini diwarnai sejumlah pagelaran seni seperti tarian tradisional Gayo serta pembacaan puisi. (Iwan Bahagia)