Takengen | Lintas Gayo – Delapan perwakilan mahasiswa UGP Aceh Tengah, menjelang shalat zuhur, diterima Bupati Aceh Tengah Nasaruddin di ruang kerjanya, Rabu (2/4/2014). Sementara massa mahasiswa lainnya yang berdemo tidak dibenarkan masuk, mereka tertahan di pintu gerbang utama.
Dalam pertemuan dengan delegasi mahasiswa itu, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, selaku pimpinan Yasasan Gajah Putih, tidak membenarkan wartawan untuk mengikuti pembahasan mahasiswa dengan pimpinan yayasan.
Sementara di luar kantor bupati mahasiswa yang melakukan demo, tertahan di pintu gerbang utama, mulai panas dan saling menendang pintu gerbang antara mahasiswa dan petugas Satpol PP. Petugas Satpol PP meminta mahasiswa untuk tidak naik gerbang dan saling menendang.
Namun ketika terdengar bunyi gedam gedum pintu almanium itu berdendang petugas Satpol PP yang berada di dalam area kantor ikut membalas tendangan mahasiswa. Pintu gerbang kembali menjadi sasaran.
Suasana agak panas, ketika mahasiswa mulai menghidupkan api, membakar ban di depan gerbang utama pendopo. Sempat terjadi letusan gas air mata untuk membubarkan massa. nyaris bentrok. Akhirnya delegasi mahasiswa itu berhasil membawa Bupati Aceh Tengah Nasaruddin ke kampus Gajah Putih, untuk menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya.
Ketika berita ini diturunkan, Usai shalat zuhur, Muspida Aceh Tengah sedang berada di kampus UGP. Mahasiswa di hadapan Muspida menyampaikan persoalan UGP yang kini sedang sakit parah. (Iqoni RS)
ha ha ha… saya suka komen tio, bagus dan pas banget… semangat tio…
kalian yg demo artinya, teriak2 jangan NEGRIKAN UGP , SWASTA AJA AMPE TUA….karena dosen kalian yang non PNS menghendaki UGP SWASTA selamanya, betapa bodohnya korban politik….karen klu negeri mereka takut di berhendikan n tidak makan…. Yayasan aja SELAMANYA Selamat ya…..itu mau kalian mahasiswa ogoh…..