Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dikritik karena lambat memblokir video kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Suriah. Kementerian yang dipimpin politisi Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring itu dianggap tak peka pada masalah dan abai pada instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Sangat aneh, sangat disesalkan. Ada apa dengan Kementerian Kominfo?” kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, saat dihubungi, Selasa (5/8/2014).
Pantauan Kompas.com, hingga pukul 08.30 WIB masih ada tayangan video di YouTube yang berisi sekelompok warga Indonesia dalam kelompok ISIS yang meminta kaum Muslim di Indonesia untuk bergabung dengan kelompok mereka. Video itu berdurasi 7 menit 27 detik.
Hasanuddin menyinggung sikap Kemenkominfo yang begitu cepat melakukan pemblokiran pada situs pornografi di internet selama ini. Namun, untuk urusan video ISIS, ia menilai kementerian itu lambat.
Hasanuddin mengaku sempat mendengar penjelasan dari perwakilan Kemenkominfo mengenai belum diblokirnya video ISIS. Salah satu alasannya karena belum menerima aduan dari masyarakat. Bagi Hasanuddin, Kemenkominfo tak perlu menunggu aduan masyarakat untuk memblokir video ISIS.
Pasalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyatakan kelompok radikal ini berbahaya dan sejumlah tokoh agama juga mengeluarkan pendapat yang sama.
“Selama membahayakan, tidak perlu ada aduan masyarakat. Apalagi Presiden sudah menyampaikan, dan Kominfo jangan berkelit terus dengan alasan prosedur,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Presiden sudah menginstruksikan jajaran di bawahnya untuk melakukan upaya maksimal dalam mencegah penyebaran paham ISIS. Presiden memerintahkan Tifatul untuk memblokir semua akses informasi dari media sosial yang menyebarkan paham ISIS.
Kementerian Komunikasi dan Informatika juga sudah menyatakanakan memblokir semua video yang berisi ajakan bergabung dengan ISIS.
Inilah Vidoe dengan judul “Join The Ranks” From Islamic State
Sumber: Kompas.com