Takengen | Lintas Gayo- Musibah longsor dan amukan air bah di Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah telah membuat sebagian masyarakat di Paya Beke dan sekitarnya, hidup dalam mencekam dan terisisolir selama satu malam.
Air hujan yang deras serta akses jembatan putus, ditambah lagi 9 rumah terkena longsor dan 3 lainnya mengalami rusak berat. Hubungan masyarakat dengan dunia luar terputus, jembatan Paya Beke, Roteh, dilarikan longsor.
Luapan air sungai yang besar dan deras, tidak ada pilihan lain bagi tim BPBD Aceh Tengah, harus membuat jembatan darurat secepatnya. Sementara diperkampungan terisolir ini selain merubuhkan 9 rumah, dan tiga lainnya rusak, sebuah mobil dan beberapa sepeda motor ikut terbenam diterjang longsor.
“Bantuan masa panik harus diantar langsung ke masyarakat. Pilihan adalah menumbangkan batang pinang, agar dapat masuk ke tempat masyarakat yang terisolir,” sebut Jauhari, kepala BPBD Aceh Tengah, Selasa (21/4/2-15).
Setengah hari petugas berjibaku, menyusun batang pinang menggantikan jembatan yang putus. Kerja keras itu dibantu masyarakat membuahkan hasil, ahirnya sebelum zuhur, Senin (20/4/2015) bantuan masa panik sudah diterima masyarakat.
“Kini jembatan darurat itu sudah dapat dilintasi kenderaan roda dua, walau harus ekstra hati-hati, jembatan itu sudah dipergunakan untuk menyalurkan bantuan dari gubernur Aceh melalui dinas Sosial,” sebutnya.
Bantuan masyarakat para korban bukan hanya mempercepat persiapan jembatan darurat, namun di kawasan terisolir itu, ada kenderaan pikup yang mempercepat penyaluran bantuan sampai kepada masyarakat, jelas Jauhari. (Iqoni RS)