Takengen | Lintas Gayo– Terkait pembebasan lahan di Blang Bebangka yang akan diserahkan ke Universiatas Gajah Putih (UGP), dimana komisi 1 DPR Aceh sudah turun mengecek lokasi, (FKBM) sangat mengharapkan dukungan penuh dari seluruh pihak.
“Jangan membenturkan mahasiswa, dengan masyarakat yang sekarang menguasai lahan tersebut. Mengapa pihak DPR Aceh menunjuk lahan itu, semantara lahan lainya yang tidak bermasalah diseputar itu masih ada,” sebut Salman Fisipol, mahasiswa UGP.
Kehadiran komisi 1 DPR Aceh membawa angin segar bagi UGP dalam mempertegas lahan kampus. Sebelumnya kepada mahasiswa, Abdullah Saleh, berjanji akan turun lapangan bukan hanya mengecek lahan untuk UGP namun juga mengecek lahan yang sudah dikuasai sejumlah pejabat.
Namun sampai di Takengen, Abdullah Saleh tidak mempersoalkan tanah yang dikuasai pejabat di Bebangka ini. Bahkan saat menunjuk lokasi untuk UGP, dimana persyaratan penegrian UGP harus memiliki lahan 35 hektar, komisi A menunjuk lokasi yang sudah ada masyarakat didalamnya.
Menyikapi keadaan ini agar jangan ada benturan dengan masyarakat, mahasiswa ahirnya menemui penghulu Gading dan masyarakat di sana. Penghulu Gading, Nurdin berjanji akan bersatu dengan mahasiswa untuk sama-sama memperjuangkan lahan yang dihibahkan untuk UGP bukan dilokasi yang menimbulkan masalah.
Usai lebaran ini mahasiswa akan menjadwalkan bertemu DPR Aceh dan gubernur untuk menjelaskan duduk persoalan soal lahan yang ditunjuk/ disetujui DPR Aceh saat melakukan kunjungan lapangan, demikian Salman menjelaskan. (Lihin/ Iqoni RS)