Redelong | Lintasgayo.com – Kegiatan mendaki gunung saat ini menjadi salah satu aktivitas favorit mengisi liburan di kalangan anak muda, bahkan keluarga di Dataran Tinggi Gayo .
Menikmati keindahan alam, menghirup udara segar, dan melatih fisik adalah beberapa alasan untuk mendaki gunung.
Manfaat mendaki gunung pun bisa dirasakan oleh setiap pendaki dari segala usia tak terkecuali anak 7-10 tahun.
Mendaki gunung sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dianggap menjadi media pembelajaran karakter.
Empat pendaki cilik ini didampingi para ahli, mereka melakukan pendakian gunung Burni Telong yang tingginya mencapai 2.624 Mdpl.
Ke-empat anak itu, Shaia, 10 tahun, Orin 9 tahun, Bilqis 9 tahun dan Rio 8 tahun. Meraka melakukan pendakian sabtu pagi pukul 08:00 ke Bur ni telong bersama lima orang pendamping ; Abdoel Hadi (30) sebagai leader, Waddah (28), Sarah (26), Wani (20), sedangkan Iwan (22) sebagai pemandu yang mendampingi dari pos pendakian Burni Tlong.
Abdoel Hadi (30) kepada lintasgayo.com mengatakan, persiapan membawa anak-anak mendaki Bur Ni Telong ini sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.
“Kita mulai latihan fisik, mental anak, dan mengumpulkan perlengkapan pendakian, serta P3K.” Ujarnya, Sabtu, 11/7/2020.
Hadi menjelaskan, berangkat dari kekhawatiran semakin sedikit manusia yang sadar pentingnya menjaga lingkungan, pentingnya melestarikan alam, dan pentingnya memupuk fitrah belajar dan bernalar anak usia 7-10 tahun di alam bebas.
Selain itu dengan mengajak mendaki, anak akan terasah disiplinnya, mandiri, bekerja sama, tanggung jawab terhadap diri dan lingkungan sekitar.
Manfaat mendaki gunung pun bisa dirasakan oleh setiap pendaki dari segala usia tak terkecuali anak. Mendaki gunung sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dianggap media pembelajaran karakter.
Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Ada 5 manfaat mendaki gunung untuk anak.
1. Melatih sikap penuh perhitungan dan tanggung jawab
Dalam mendaki gunung, anak akan belajar untuk bersikap penuh perhitungan dan bertanggung jawab. Kemampuan untuk bertanggung jawab bisa dilatih mulai dari menyiapkan persiapan pendakian.
Anak akan belajar terbiasa untuk tidak gegabah dan selalu penuh perhitungan di setiap langkahnya. Dengan melakukan perencanaan, anak akan mengasah sikap teliti.
Anak bisa diajak untuk ikut mempersiapkan pendakian mulai dari meriset tentang gunung yang akan didaki, mempersiapkan logistik makanan, dan lainnya.
2. Cinta lingkungan
Kegiatan mendaki gunung juga bisa menanamkan kecintaan terhadap alam dan lingkungannya ke. Anak bisa langsung melihat secara langsung kondisi alam yang juga dihuni oleh hewan dan tumbuhan.
Soe Hok-Gie pernah menuliskan, “Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan, mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat.”
Saat mendaki, anak bisa melihat secara langsung kondisi medan pendakian seperti kebersihan dan tutupan hutan. Anak bisa menggunakan semua panca indra terlibat untuk membuktikan alam begitu indah sehingga anak bisa belajar bertanggung jawab untuk selalu memeliharanya.
3. Belajar Tak Mudah Putus Asa dan Tangguh
Saat mendaki gunung, kondisi alam tentu tak selalu mudah diprediksi. Anak akan menghadapi medan perjalanan sudah pasti menanjak, tidak rata, dan pastinya menguras tenaga.
Tantangan-tantangan lain yang akan dihadapi anak seperti cuaca, kondisi udara, dan lainnya yang akan ditemui anak. Anak bisa dilatih untuk tetap terus berjuang tanpa rasa putus asa dan menghilangkan malas saat mendaki gunung.
4. Mengenal batas diri
Saat menemukan tantangan dalam mendaki gunung, anak juga bisa dilatih untuk mengenal batas diri. Anak bisa diminta untuk mengenal dirinya sendiri dengan menilai kondisi tubuh.
5. Belajar Disiplin
Sikap disiplin juga bisa dilatih dalam kegiatan mendaki gunung. Salah satu caranya adalah ketika beristirahat, pendaki sangat dianjurkan seseorang untuk mengambil jaket untuk memelihara panas tubuh. Di kondisi dingin, panas tubuh perlahan menghilang. Rasa lelah sering kali membuat seseorang malas untuk bergerak membuka tas untuk mengambil dan kemudian mengenakan jaket. Oleh karena itu, anak mesti disiplin untuk menggunakan jaket. Lagi-lagi bisa melatih untuk melawan rasa malas. ( Irwan Yoga/AR)