Redelong | Lintasgayo.com – Sistem Resi Gudang berpotensi untuk memberikan kontribusi yang cukup siginifikan bagi pengembangan sektor perdagangan dan industri yang berbasis sumber daya lokal. Hal ini disampaikan Badan pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemeterian Perdagangan RI Yuli Eko Sugiarto pada acara peresmian implementasi dan aplikasi Sistem Resi Gudang di Bener Meriah pada Kamis, 16/7/2020.
Menurutnya, pemanfaatn SRG dapat menawarkan mekanisme terbukanya akses pasar, tersedianya informasi ketersediaan, sebaran mutu dan nilai komoditas, memberikan kepercayaan dan keamanan yang lebih besar dalam transaksi perdagangan, mempermudah dalam memperoleh pembiayaan komoditas yang kompetitif dan memungkinkan transper resiko yang lebih efektif dan transparan.
“Memang benar awalnya Sitem Resi Gudang (SRG) ini dalam rangka mengatasi gejolak harga terutama ketika harga jatuh, para petani jujur ketika mereka menanam budidaya mengharapkan mempunyai kualitas yang bagus, namun pada waktu tertentu terutama musim panen komoditas itu over saply dan harganya jatuh termasuk permainan dari pada pelaku-pelaku pasar, solusiny adalah tunda jual atau menajemen stock,” jelas Yuli Eko Sugiarto.
Sambungnya, seperti kita ketahui bersama pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah memberikan tekanan yang cukup besar dan berat dalam semua aspek kehidupan bangsa, baik aspek sosial, ekonomi krisis yang terjadi karena pandemi ini menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan juga seluruh dunia.
“Ini perlu action yang luar biasa dan sinergitas dari semua stekholder baik pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha dan masyarakat supaya bisa menghadapi dan melewati krisis ini bersama-sama,” ungkapnya.
“Alhamdulillah kita semua bekerja cepat terutama tentang pemberian izin, ada 4 buah SRG dalam waktu dua bulan ini diberikan izin, untuk kopi Arabika Gayo sudah ada 6 gudang, termasuk ini,” papar Yuli Eko Sugiarto.
Tambahnya, untuk mengendalikan dan menstabilkan harga, salah satu alternatif adalah SRG, dengan ini dapat memberikan perlindungan kepada pelaku usaha dan rantai bisnis komoditas di Indonesia, sehingga tidak terjadi stagnasi dan menyebabkan terhentinya opreasional pelaku usaha disisi hulu maupun hilir.
Sebagaimana diberitakan, Bupati Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi meresmikan Implementasi dan Aplikasi Sistem Resi Gudang (SRG) yang terletak dijalan Bandara Rembele Kampung Karang Rejo Kecamatan Wih Pesam.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penanda tanganan akad pembiayaan SRG oleh PT. Bank Aceh Syariah dengan kelompok tani sekaligus penyerahan pencairan secara simbolis.
Acara tersebut juga dihadiri oleh unsur Forkopimda dan Forkopimda Plus, Para Pejabat Perangkat Daerah Kabupaten Bener Meriah, para Camat, Direktur PT. Kartika Jaya Utama, Ketua Koperasi Gayo Pratama Mandiri Kabupaten Bener Meriah dan undangan lainnya. (PR/FG)