Saling Menasihati Untuk Kesabaran dan Kebenaran

Tokoh Muda Bener Meriah, Sadra Munawar. Ist

Catatan : Sadra Munawar*

Saat mengenyam Pendidikan Menengah Atas (SMA) dahulu, kami pernah mendapat didikan langsung dari kepala sekolah mata pelajaran Al-Quran dan Hadist, satu di antara pokok bahasan pada kajian itu adalah Al-Ashar dan poin penting nya itu menasihati antar sesama.

Tahun 2013 – 2015 (SMA) memang masa-masa yang ingin saya ulangi kembali tapi apa yang hendak di kata itu sangat tidak mungkin, hidup memang terus berjalan kita akan melewati kebahagiaan dan jangan lupa pula dengan batu, krikil, kayu melintang, terjal, juram artinya kita harus siap melewati tantangan berikutnya.

Karena ternyata pada perjalanan kehidupan ini ada yang sengaja menyiapkan lobang, perangkap untuk kita agar kita ini jatuh dan dirinya bertepuk tangan atas rasa sakit yang kita alami, dia akan tepuk tangan atas penderitaan yang kita rasakan.

Logika yang kurang tepat ini sudah seharus nya menjadi bahan makanan hewan – hewan di dasar laut, namun entah apa yang menjadi asbab sehingga membuat para tuan pemilik pikiran begini sehingga dia sanggup melihat saudara yang pernah sebantal tidur, seperiuk nasi itu mengalami keterpurukan.

Karena pemikiran senang melihat rekan, kerabat yang sedang tertimpa kesusahan ini adalah penyakit batin yang membahayakan saya kira, sederhana nya kita tidak ada mendapat keuntungan apapun saat bertepuk tangan atas problema yang kita tertawakan, baiklah hari ini dirinya yang demikian, jika besok kita, bagaimana?.

Maka, poin nya kita harus mengubah cara pandang dari bahagia atas kesusahaan kawan, menjadi ikut sengsara atas penderitaan nya, dari susah melihat kawan sudah senang menjadi senang ketika dirinya sudah bersuka.

Tidak berhenti sampai disana, nasihat dan menasihati demi kebenaran dan kesabaran juga wajib.

Wallahu a’lam bish-shawab.

*Tokoh Muda Bener Meriah

Comments are closed.